Surabaya – Menanggapi tenaga potong hewan Kedurus atau jagal yang tergabung dalam paguyuban pedagang sapi dan daging segar Provinsi Jawa timur menolak dipindahkan ke RPH Pegirian.
Ketua Komisi B DPRD Surabaya Luthiyah mengatakan, sebenarnya Dirut RPH ini berencana memindahkan jagal ke RPH Banjarsugihan
“Tapi disana perlu fasilitas dulu kalau tidak ada fasilitas kan tidak bisa,” ujar Luthiyah ditemui usai rapat. Senin (19/9/2022)
Sehingga, kata Politisi Gerindra, yang paling lebih didahulukan dipindahkan ke Pegirian karena sudah lengkap
“Pak Dirut (RPH) tadi menyampaikan di pegirian siap menampung 200 lebih hewan sapi dan berpotensi,”katanya.
Meski demikian, Luthiyah mengungkapkan para jagal di kedurus tidak menginginkan untuk dipindahkan disana (Pegirian).
“Di kedurus itu masih ada permasalah yang harus diselesaikan,” katanya.
Karena itu, Luthiyah menuturkan, jika masih ada permasalahan di RPH kedurus jangan sampai dibiarkan dan harus diselesaikan
“Seperti permasalahan izin izin itu harus dilengkapi dulu sesuai aturan yang ada ,” tuturnya
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B Anas Karno juga menambahkan, ada empat hal yang sangat penting dari jagal tergabung dalam paguyuban pedagang sapi dan daging segar.
“Pertama disana (Kedurus) masih belum ada Nomer Kontrol Veteriter (NKV),” ujar Anas Karno.
Kedua, kata politisi PDIP ini, untuk bangunannya sudah tidak layak, dan ketiga belum ada sertifikat halal dan yang keempat terkait IPAL.
“Ke 4 poin itu harus disikapi karena kita (Komisi B) dalam rapat harus meluruskan,” katanya
Jika permasalahan itu terus berkelanjutan, kata Anas, bisa membahayakan bagi para jagal
Lanjut Anas menuturkan, RPH harus berkomunikasi dengan para jagal supaya ada deadline kapan para jagal akan dipindahkan.
“Tadi saya tanya (RPH) belum ada komunikasi,” katanya.
Untuk itu, Anas berharap, RPH harus segera membangun untuk mengkomunikasikan sebelum memindahkan para jagal ke RPH Pegirian
“Kami minta RPH harus segera bangun komunikasi dengan para jagal,” pungkasnya. (irw)
