Surabaya – Diiringi Sholawat Badar pada hari Minggu (14/05/2023) pagi, seluruh jajaran rombongan DPD Partai Golkar Kota Surabaya bergerak secara Short March menuju ke kantor KPU Surabaya untuk mendaftarkan Bacalegnya pada Pemilihan Umum Legislatif 2024 nanti.
Dihadapan para wartawan, Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya Arif Fathoni S.H., mengatakan ketika usai menyerahkan berkas sebanyak 50 Bacalegnya ke KPU, bahwa Bangsa Indonesia dibangun karena keberagaman Suku, Ras dan Agama.
Arif Fathoni disapa akrab Thoni ini mengungkapkan, sebanyak 50 caleg Partai Golkar ini sudah sangat beragam. Baik mulai sukunya, agamanya, usianya maupun profesinya. Sedangkan juga terdiri dari pengusaha, youtuber, aktivis perempuan dan pegiat media sosial.
“Indonesia itu kan dibangun karena keberagamannya. Jadi, Alhamdulillah 50 caleg Partai Golkar ini sudah sangat beragam. Baik mulai sukunya, agamanya, usianya maupun profesinya. Jadi Alhamdulillah juga, pengusaha ada, youtuber ada, terus kemudian aktivis perempuan juga ada, dan begitu pun juga para pegiat media sosial,” katanya.
Disamping itu, menurut Thoni, keterwakilan perempuan di DPD Partai Golkar Kota Surabaya justru malah di atas 30%, karena sejak awal Partai Golkar meyakini tanggung jawab untuk memunculkan dan memproduksi Srikandi hebat.
“Karena sejak awal Partai Golkar meyakini tanggung jawab untuk memunculkan dan memproduksi Srikandi hebat yang siap dikaryakan ke masyarakat. Dan itu tidak hanya sekedar tanggung jawab konstitusional, tetapi berangkat dari kesabaran kolektif. Bahwa ke depan kalau politik kita mau sejuk dan mau adem harus banyak srikandi-srikandi perempuan yang ada di parlemen di Indonesia,” katanya.
Thoni mengatakan, secara umum target keterwakilan perempuan sudah di atas 30% untuk target kursi. Dengan memohon ridho Allah Subhanahu Wa Ta’ala baru kali ini memenangkan hati masyarakat Surabaya dikonversi menjadi 10 kursi oleh Allah Subhanahu Wa Ta’Ala.
Sedangkan keterkaitan mengapa DPD Partai Golkar Kota Surabaya memilih tanggal 14 untuk mendaftarkan Bacalegnya? Fathoni menjawab, agar menjadi memori seluruh masyarakat Kota Surabaya. Kalau ingat 14, maka pasti ingat tanggal 14 Februari 2024 nanti ketika pencoblosan Pemilihan Umum Legislatif 2024.
“Jadi, kami mendaftar di tanggal 14, sehingga mudah-mudahan itu menjadi memori atau pengingat seluruh masyarakat Kota Surabaya, bahwa tanggal 14 Februari 2024 nanti adalah pencoblosan Pemilihan Umum Legislatif 2024 secara serentak. Makanya kita awali tadi dengan pembacaan Sholawat Badar, karena kita ini kan mau berjuang untuk seluruh masyarakat Kota Surabaya,” tegas Fathoni.
Menurut Thoni, Partai Golkar selalu memaknai Pemilu. Sehingga cukup Faktabiqul Khairat saja untuk berlomba-lomba dalam hal kebaikan, karena ujung dari semua ini adalah bagaimana setiap anggota DPRD yang terpilih itu bisa meningkatkan kerja-kerja politik kemanusiaannya di tengah-tengah masyarakat.
“Golkar itu kan memaknai Pemilu, ini kan hanya untuk Faktabiqul Khairat saja. Berlomba-lomba dalam hal kebaikan karena ujung dari semua ini ini kan bagaimana setiap anggota DPRD yang terpilih itu, bisa meningkatkan kerja-kerja politik kemanusiaannya di tengah-tengah masyarakat. Sehingga itulah yang diharapkan,” ungkapnya.
Lanjut Thoni, sudah waktunya Bangsa dan Negara ini mengalami perubahan ke yang lebih baik lagi untuk di kedepannya. Terutama untuk masyarakat Kota Surabaya.
“Golkar selalu bekerja untuk menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa. Sudah waktunya Bangsa dan Negara ini mengalami angin perubahan ke yang lebih baik lagi untuk di kedepannya. Terutama untuk Kota Surabaya, karena kami adalah pelayan masyarakat dan selalu siap untuk melayani seluruh masyarakat Kota Surabaya,” katanya.
Usai pagelaran Press Conference atau Jumpa Pers, jajaran seluruh DPD Partai Golkar Kota Surabaya juga menggelar pelepasan sebanyak 50 ekor burung merpati.
Hal itu menurut Thoni, sebagai bentuk pengingat kepada setiap calon legislatif Partai Golkar DPRD Surabaya kelak, jika telah berhasil memenangkan hati masyarakat Surabaya dan mendapatkan mandat untuk duduk di kursi DPRD Surabaya nanti.
“Agar mereka kelak tidak berkhianat terhadap amanat rakyat, malu sama merpati yang diciptakan Allah SWT Tuhan YME tanpa akal, sementara manusia di ciptakan dengan kesempurnaan akal dan budi,” pungkasnya. (*)