Dongkrak Wisata Kuliner Dan Belanja, Disbudpar Dan BPPD Kota Malang Gelar Pasar Riyoyo

oleh
foto event pasar riyoyo kota malang
foto event pasar riyoyo kota malang

Malang – BSO – Salah satu cara untuk mendukung percepatan Kota Malang sebagai destinasi wisata kuliner dan belanja yang akan meningkatkan jumlah wisatawan, yakni dengan menggelar kegiatan gatering Malang menyapa.

Acara yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) serta Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Kota Malang mengusung tema Pasar Riyoyo yang akan  memperkenalkan seluruh pelaku usaha dibidang kuliner, wisata, handycraft, perhotelan dan bidang usaha lainnya yang telah masuk dalam aplikasi Malang Menyapa.

Menurut Agung H. Buana, Kasi Promosi Pariwista Disbudpar Kota Malang menjelaskan jika kegiatan ini nantinya diharapkan tidak hanya mendongkrak pariwisata di Kota Malang, tapi juga mengandung maksud jika masyarakat dan wisatawan bisa menikmati dan mengetahui siapa saja pelaku usaha yang sudah terdaftar dalam aplikasi Malang Menyapa.

“Tujuan Dispar menggelar bazaar ini pertama sebagai gathering aplikasi Malang Menyapa, kedua memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk menikmati dan mengetahui jajanan dan produk apa saja yang cocok untuk sajian dibulan puasa dan hari raya, dan yang pasti kita ingin selalu ada kolaborasi antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha diindsutri kuliner maupun industri lainnya dengan harapan mampu meningkatkan pariwisata Kota Malang,” ujar pria yang juga menjabat sebagai sekretaris Tim Ahli Cagat Budaya tersebut, Jumat (05/05/2017).

Diakui Agung, sejak diresmikannya aplikasi Malang Menyapa pada 1 April 2017 lalu, aplikasi yang merupakan panduan bagi wisatawan ini ternyata mampu memberikan kontribusi kepada kunjungan wistawan serta adanya signifikansi order kepada pelaku wisata.

Sementara itu, Febi Damayanti, anggota BPPD Kota Malang juga menjelaskan event pasar riyoyo ini tidak hanya mengumpulkan ratusan pelaku usaha, tapi diharapkan menjadi icon tahunan dimana event ini akan selalu diselenggarakan menjelang puasa ramadhan.

“Dan ini akan menjadi icon kegiatan rutin bahwa setiap menjelang Ramadhan di Malang akan ada pasar riyoyo,” pungkas Febi.

Konsep awal dari kegiatan ini sendiri, lanjut Febi adalah memberikan sajian tester kue lebaran bagi pengunjung yang hadir, “Selain itu juga ada open kitchen dari hotel-hotel dan restauran yang ada di Malang untuk membuat takjil sederhana yang pas untuk sajian puasa,” imbuhnya.

Febi berharap kegiatan ini dapat memperkenalkan UKM – UKM yang ada di Kota Malang dan mampu memperkenalkan wisata Kota Malang.

Pasar Riyoyo akan diselenggarakan pada Hari Minggu, 7 Mei 2017 mendatang di depan Museum Brawijaya Malang. Acara tidak hanya incip-incip jajanan riyoyo tapi juga akan dimeriahkan dengan beberapa hiburan seperti cooking class, senam pagi, demo melukis, musik, pertunjukan bantengan dan beberapa hiburan lainnya.

Malang menyapa offline yang diselenggarakan pada tanggal 7 mei mendatang.. merupakan acara bazaar yang menampilkan para pelaku usaha dibidang kuliner perhotelan tour n travel handcraft ukm dan beberapa jenis usaha lainnya. (mey)