Surabaya – DPW Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Jawa Timur menggelar Diklat Da’i Angkatan ke 7. Sabtu (18/06/2022) pagi
Acara diklat tersebut merupakan wujud keinginan sekaligus keseriusan LDII untuk memberikan pembekalan kepada para da’i LDII.
“Tadi sudah saya disampaikan upgrade terhadap para da’i kita yang selama ini selalu bersentuhan dengan masyarakat,” ujar KH Moch Amrodji Konawi Ketua DPW LDII Jawa Timur. ditemui usai pembukaan Diklat
Mengupgrade bawasannya, menurut KH Moch Amrodji, teknis berdakwah harus menganut green dakwah tidak menghujat kepada satu sama lain.
“Kalau kita melihat artikel artikel di media (Ngampunten) ya, masih ada artikel artikel yang menghujat satu sama lain,” katanya
Hal itu, kata KH Moch Amrodji, sangat berdampak kurang bagus, karena menurut ia akan memecah belah bangsa dan negara kita.
“Termasuk juga bisa jadi mungkin da’i – da’i atau para pendakwah yang ada di masyarakat,” katanya.
Karena, menurut KH Moch Amrodji, berpotensi memecah belah masyarakat, maka dari itu, pihaknya menggunakan istilah bahasa menyangoni para pendakwah
“Kita nyangoni bahasanya, nyangoni kepada para pendakwah LDII,” katanya
Meski demikian, kata KH Moch Amrodji, agar bisa menyampaikan bahasa dengan santun dan baik.
“Karena kita negara besar, negara yang majemuk yang banyak suku bangsa dari Sabang sampai Merauke yang luar biasa kemajemukan ini,” terangnya.
Jika ini sampai kesulut masalah sara atau agama, menurut KH Moch Amrodji, akan menjadi terpecah belah satu sama lain.
“Itu nggak boleh,” tuturnya
Maka itu, diharapkan tetap membangun ukhuwah baik itu ukhuwah basyariyah maupun wathaniyah
“Itu yang kita harapkan para penda’i kita,” harapannya.
Meski demikian, kata KH Moch Amrodji, ini bagian dari delapan klaster pengabdian LDII untuk bangsa
“Tadi sudah disampaikan ada 8 pengabdian untuk bangsa,” katanya
KH Moch Amrodji menjelaskan, pertama permasalahan kebangsaan, keagamaan, ekonomi, pendidikan, pangan dan lingkungan hidup, kesehatan herbal, teknologi digital dan energi baru.
“Kita sekarang sedang menggarap masalah keagamaan,” katanya.
Sebelumnya, kata KH Moch Amrodji, LDII sudah melaksanakan seminar tentang kebangsaan dan pancasila yang selalu menyangoni kepada masyarakat.
“Kita selalu sangoni kepada masyarakat umum dan khususnya Jawa timur juga untuk kita semuanya,” tutupnya.
Acara diklat tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Umum DPP LDII yang dinilai sangat bagus.
“Bagi saya ini bagus dan Diklat seperti ini tentang da’i tidak boleh berhenti karena lingkungan strategis sudah selalu berubah,” ujar KH Chriswanto Santoso Ketua Umum DPP LDII.
Maka itu, kata KH Chriswanto, pihaknya selalu mengupgrade seluruh da’i terus menerus supaya bisa menyesuaikan dengan melihat kondisi.
Sehingga, menurut KH Chriswanto, tidak terjadi kompatibel dengan kondisi dan tidak menjadikan kerusuhan atau kerusakan
“Karena kompatibel dengan situasi,” katanya
Upgrade, menurut KH Chriswanto, harus terus menerus tidak boleh berhenti dan menyesuaikan dengan kondisi.
“Da’i harus selalu menyesuaikan kondisi yang tidak melanggar tuntutan agama,” tuturnya.
Sementara itu, acara diklat secara tatap muka dan daring ini diikuti 150 da’i dari LDII kabupaten / kota Se Jawa Timur di aula kantor LDII Jawa Timur.
Selain itu, acara tersebut mengundang beberapa nara sumber diantaranya dari MUI Jawa Timur, Guru Besar UINSA Surabaya dan UIN Jember. (irw)