Gelar Rapat Bersama Dispendik, Komisi D DPRD Surabaya Akan Terus Pantau Terkait Rencana Kurikulum Baru

oleh
Foto: Akmarawita Kadir Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya.

Surabaya – Rapat koordinasi terkait kurikulum baru digelar oleh Komisi D DPRD Kota Surabaya bersama Dinas Pendidikan Kota Surabaya Selasa (19/11/2024).

Kurikulum baru bernama Deep  Learning Ful Ful pengganti kurikulum merdeka yang direncanakan oleh Kementerian Pendidikan RI.

Akmarawita Kadir Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya mengatakan rapat dengan dinas pendidikan ini terkait dengan kesiapan pelaksanaan kurikulum baru.

“Karena kementerian pendidikan ini rencananya akan menggunakan kurikulum baru,” ujar Akmarawita  Kadir ditemui wartawan usai rapat.

Ia menjelaskan, wacana kurikulum baru bernama kurikulum deep learning ful  ful tersebut sudah didengar oleh komisi D DPRD Kota Surabaya.

“Jadi ada mean ful, learning ful, dan join ful ini rencananya akan diterapkan,” terang Akmarawita Kadir

Meski demikian di kurikulum merdeka saat ini, menurut legislator fraksi Partai Golkar ini, sebenarnya itu sudah termasuk ketiga ful ful tersebut.

“Sebenarnya di kurikulum merdeka itu sudah ada di dalamnya (Deep learning Ful Ful),” kata Akmarawita Kadir.

Pihaknya mencontohkan seperti metode pembelajaran, tujuan pembelajaran itu juga sudah ada semuanya di kurikulum baru tersebut.

“Nanti kita tinggal mencocokan antara mean ful dengan kurikulum merdeka yang ada di kota Surabaya,” kata Akmarawita Kadir.

Ia membeberkan di kurikulum merdeka saat ini juga sudah ada metode pembelajaran yang nyaman dan menyenangkan.

“Seperti itu,” kata Akmarawita Kadir

Walupun rencana kurikulum baru dari kementerian pendidikan dasar ini, ia mengatakan belum fix

“Tapi jika sudah fix, nanti kita akan sinkronkan dengan kurikulum merdeka,” kata Akmarawita Kadir.

Pada intinya, menurut ia supaya adaptasinya bisa diminimalisir jangan sampai ada perubahan yang terlalu mencolok.

“Sehingga akan memberatkan bagi guru, fasilitas dan lain sebagainya,” tutur Akmarawita Kadir

Rencana pelaksanaan kurikulum baru tersebut, pihaknya mendapat informasi diperkirakan tahun ajaran baru sekitar bulan Januari – Febuari

“Lah itu kita nunggu saja,” kata Akmarawita Kadir

Oleh karena itu, pihaknya akan memantau terus jangan sampai ada mis komunikasi

Namun, menurutnya pada intinya budaya literasi, budaya numerasi, dan budaya perilaku Indonesia yang baik harus tetap ada didalamnya.

“Seperti pengetahuan, keterampilan dan perilaku itu harus seimbang,” tutur Akmarawita Kadir

Namun, pihaknya menyoroti khususnya prilaku yang lagi viral seperti sikap bullying, sikap kekerasan dan lain sebagainya jangan sampai terjadi.

“Itu kita usulkan juga harus masuk dalam metode pembelajaran, baik itu literasi, numerasi maupun pembelajaran yang lain,” papar Akmarawita Kadir.

Sementara itu, Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya mengatakan bahwa rapat dengan komisi D untuk penyesuaian kesiapan pelaksanaan kurikulum baru

“Jadi itu kita sudah siap,” ujar Yusuf Masruh kepada wartawan usai rapat

Untuk itu, pihaknya berharap anak dan guru di sekolah agar tidak kebingungan dalam pelaksanaan kurikulum baru tersebut.

Kurikulum baru tersebut, menurutnya pada intinya bagaimana anak anak bisa nyaman dan menyenangkan ketika di sekolah

“Jadi anak anak harus melakukan akademisi dan praktek di dalam kurikulum baru itu,” tutur Yusuf Masruh.

Jika itu sudah berjalan, menurut ia anak anak akan terlatih, kreatif dan bergotong royong di sekolah.

“Jadi harapannya kita seperti itu,” pungkas Yusuf Masruh. (irw)