BERITASURABAYAONLINE.COM – Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah Yusuf secara resmi membuka operasional Pabrik Gress Board milik Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) di Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto, Kamis (17/09/2015).
Pabrik Gress Board merupakan pabrik manufaktur yang memproduksi board (papan datar) yang berfungsi untuk plafon, partisi antar ruang, dan lainnya. Pabrik tersebut dibangun di atas tanah seluas 5,6 hektar dengan kapasitas produksi 84.000 ton dalam setahun.
Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mengatakan, berdirinya pabrik Gress Board merupakan bukti bahwa koperasi bisa besar, maju, menyamai, bahkan mengalahkan badan usaha lainnya.
“Selamat dan sukses kepada KWSG yang telah mengembangkan usahanya hingga mendirikan pabrik ini. Ini menjadi bukti, contoh, dan inspirasi bagi koperasi-koperasi lainnya di Indonesia, dan Jatim pada khususnya. Meski berbentuk koperasi, namun prestasi dan perkembangan bisnisnya bisa maju dan luar biasa” pujinya.
Gus Ipul berharap kedepan KWSG selain bisa menyejahterakan anggotanya, juga bisa merangkul koperasi-koperasi lainnya agar mereka bisa berkembang dan lebih maju lagi. Pasalnya, asas berdirinya koperasi adalah asas gotong royong demi kesejahteraan bersama.
“Koperasi adalah tempat yang baik untuk kerjasama, karena tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Di Jatim ada 6 juta lebih koperasi yang bergerak di sektor UMKM, artinya, koperasi berperan besar dalam menopang ekonomi Jatim. KSWG yang sudah besar ini juga bisa menggandeng koperasi-koperasi lainnya yang masih butuh bantuan” ujarnya.
Gus Ipul juga berharap, ke depan koperasi di Indonesia juga bisa mencontoh koperasi-koperasi maju di Eropa yang melebarkan sayap bisnisnya di bidang saham, sehingga keuntungannya bisa lebih besar dan kesejahteraan anggotanya lebih meningkat.
“Di Jerman, Inggris, dan negara-negara maju lainnya, koperasi umumnya sangat berhasil, bahkan mereka juga membeli saham. Jika bisa, ini ditiru, belilah saham yang blue chips. Apalagi sekarang pasar saham kita 70% dikuasai asing, hanya 30% saja yang dikuasai lokal, itupun korporasi” ujarnya.
Senada dengan Gus Ipul, Deputi Bidang Pengembangan dan Restrukturisasi Usaha. Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia, Drs. Braman Setyo, M.Si. mengatakan, KWSG telah berhasil mempelopori gerakan koperasi yang modern.
“Kami salut, jika koperasi pada umumnya ada Rencana Kerja Anggaran (RKA) Koperasi, tapi KWSG ini beda, mereka menyusun Rencana Kerja Anggraran Perusahan (RKAP), artinya, KWSG sudah sejajar dengan perusahaan-perusahaan besar. Ini menjadi model kedepan bahwa koperasi-koperasi di Indonesia harus bisa meniru model pengeloaan tata kelola manajemen yang bagus seperti KWSG” pijinuya.
Sementara itu, Ketua Pengurus KWSG Ir Edi Kartika mengatakan, Pabrik Gress Board mulai dibangun pada Juni 2013 diatas lahan seluas 5,6 hektar. Pabrik ini mampu memproduksi 84.000 ton board per tahun dan mempekerjakan sebanyak 320 tenaga pekerja.
Ia menjelaskan, keunggulan produk Gress Board adalah non asbestos (aman dan ramah lingkungan), tahan rayap, tahan gempa, dan kedap suara, lebih praktis karena tidak perlu dibor, dan cukup hanya dengan dipaku sudah menancap kuat.
“Penamaan “Gress” Board memiliki dua makna, Gress artinya bisa “Gresik” atau “Baru”, ini karena kami optimis pabrik baru ini bisa menjadi kebanggaan warga Gresik, Jatim, dan Indonesia. Kami juga yakin pabrik ini bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat, khususnya masyarakat di sekitar pabrik” katanya. (red)