Surabaya – Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Surabaya di hari ke 10 ini dirasa masih kurang efektif dan diminta harus lebih tegas lagi dalam penindakan pelanggaran selama PSBB.
“Saya melihat (PSBB) ini tidak efektif,” KH Achmad Muhibbin Zuhri Ketua PCNU Kota Surabaya. Kamis (07/05/2020) ditemui usai jumpa press refleksi hari ke 10 PSBB di Surabaya.
Menurut Muhibbin, jalan raya lebih ramai dari minggu pertama dan kedua sebelum PSBB, artinya dari sesi masyarakat, mungkin merasa tidak betah dirumah, karena dia (Masyarakat) mungkin punya keperluan yang tidak bisa diselesaikan hanya dirumah.
“Kedua, soal penindakan dari pelanggaran pelanggaran (PSBB) ini. karena juga belum dilakukan secara tegas sehingga orang menggampangkan mungkin dianggap keluar tidak masalah nggak papa,” katanya.
Oleh karena itu, kedepannya lebih tegas lagi untuk penindakan ini dan segara dimulai, tetapi bukan dalam rangka untuk menteror masyarakat, tapi lebih untuk menertibkan masyarakat.
“Saya mohon kedepannya lebih tegas untuk penindakan pelanggaran (PSBB) ini,” tuturnya. saat jumpa press soal refleksi hari ke 10 PSBB di Surabaya.
Muhibbin juga mengimbau kepada masyarakat harus disiplin dan mengikuti apa yang menjadi aturan (PSBB) dari pemerintah, karena PSBB tidak seterusnya ini demi untuk memutus mata rantai penyebaran covid-19.
“Kalau toh umpamanya diperpanjang, ya kita harus mengikuti supaya cepat selesai agar tidak muncul lagi klaster klaster baru,” pungkasnya. (irw)