Surabaya – Hari Raya Idul Adha 1443 H merupakan momen ujian keikhlasan. Hal itu disampaikan oleh Arif Fathoni Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya.
“Idul adha ini (1443 h) kan momen ujian keikhlasan,,” ujar Arif Fathoni. Minggu (10/07/2022)
Artinya, Arif Fathoni disapa akrab Thoni ini menuturkan, Partai Golkar Kota Surabaya menghimpun jajaran pengurus partai yang bersodakah kepada warga sekitar kantor Golkar dan warga kota Surabaya pada umumnya.
“Jadi hari ini kami melaksanakan nilai-nilai keikhlasan dalam hal berbagi terhadap sesama,” tuturnya
Yang paling penting, menurut anggota Legislatif dari Fraksi Partai Golkar ini, bagaimana momen Idul Adha ini ujian keikhlasan pengurus Partai Golkar untuk melakukan kerja-kerja kemanusiaan terhadap masyarakat kota Surabaya.
Sementara itu, Ketua Panitia Idul Adha atau kurban, Asrofi mengatakan, penyembelihan hewan kurban terdiri dari 4 hewan sapi dan 4 hewan kambing.
“Ada 4 hewan sapi dan 4 hewan kambing,” katanya.
Ke 4 sapi kurban, Wakil Sekretaris Bidang Organisasi DPD Partai Golkar Kota Surabaya ini menjelaskan, dari Adies Kadir Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar, Blegor Prijanggono Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Partai Golkar, Arif Fathoni Ketua DPD Partai Golkar Kota Surabaya dan juga dari Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya.
“Pak Eri (Wali Kota red) ini hampir setiap tahun membantu memberikan hewan kurban,” terangnya.
Sedangkan 4 hewan kambing, lanjut Asrofi, 1 kambing dari Agoeng Prasodjo anggota DPRD Kota Surabaya Fraksi Golkar, 2 kambing dari Pertiwi Ayu Krishna anggota DPRD Kota Surabaya Fraksi Golkar, dan 1 kambing dari Pranaya Yudha Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur Fraksi Golkar.
“Pendistribusian daging hewan kurban ini, kita tetap berpedoman pada syariat islam,” terangnya.
Untuk pendistribusian daging kurban ini, Asrofi menambahkan, terutama diberikan kepada jajaran partai Golkar sampai di tingkat kelurahan dan juga masyarakat umum.
“Kita bagikan kupon lebih dahulu, kemudian ditukar dengan daging kurban ini,” katanya.
Ditempat sama, Wakil Ketua DPD II Golkar Surabaya Bidang kesehatan Yudistira Eka Putra mengatakan, jika hewan kurban yang dipotong sudah dilengkapi Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH). Selain itu, hewan kurban tidak berasal dari daerah wabah Penyakit Kuku Mulut (PMK).
“Hewan kurban ini bebas dan aman dari PMK. Kita lakukan screening secara berlapis. Selain sudah dilengkapi SKKH, kami juga melakukan pemeriksaan pada malam sebelum besoknya dipotong,” pungkas dokter hewan tersebut. (irw)