Surabaya – Menanggapi keluhan pedagang terkait surat pemberitauan dari manajemen pengelola Pusat Grosir dan Pertokoan Jembatan Merah Plasa (JMP) 2.
Deddy Prasetyo, Legal Corporate PT Lami Cintra Nusantara mengatakan pihaknya merasa berat dalam menutup operasional JMP 2
“Kami sebenarnya sangat berat tutup operasional JMP 2 ini,” ujar Deddy Prasetyo Jumat (26/4/2024) siang saat dikonfirmasi wartawan.
Menurut ia, karena ada beberapa pertimbangan yang mendasari sehingga dengan terpaksa operasional JMP 2 harus ditutup.
“Kami terpaksa harus tutup operasional JMP 2 ini,” kata Deddy Prasetyo
Alasan tutup Operasional JMP 2 ini, menurut ia, pertama terkait dengan status atas lahan yang tidak bisa diperpanjang lagi.
“Kami tidak bisa perpanjang status atas lahan,” kata Deddy Prasetyo
Lanjut ia, kedua terkait beban operasional pengelola dampak akibat pandi covid 19 sejak tahun 2020 – 2021 lalu.
“Itu tidak hanya di JMP saja tetapi saya rasa semua mall,” kata Deddy Prasetya
Lebih lanjut, kata ia, ketiga terkait bisnis online shop semakin marak menimbulkan dampak terhadap pedagang offline.
“Di akhir tahun 2023 kemarin jumlah pedagang JMP 2 hanya tinggal puluhan saja,” kata Deddy Prasetyo
Lantas, pihaknya mengumpulkan para pedagang JMP 2 karena mengingat waktu itu kondisinya sangat berat.
“Sebenarnya di tahun 2021 JMP 2 ini harus tutup,” ungkap Deddy Prasetyo
Namun, pihaknya masih memiliki kepedulian terhadap para pedagang Jembatan Merah Plasa (JMP) 2
“Makanya di tahun 2024 ini kami terpaksa tutup operasional JMP 2 ini,” tegas Deddy Prasetyo
Menurut ia, antara beban operasional gedung JMP 2 dengan uang pembayaran service charge sangat tidak mencukupi
“Dan sangat tidak berimbang dalam 1 gedung, itulah salah satunya faktor yang mendasari,” kata Deddy Prasetyo
Meski demikian, pihaknya tidak serta merta langsung menutup atau mengeluarkan pedagang yang berada di JMP 2
“Tapi kami beri kesempatan kepada pedagang monggo pindah ke JMP 1,” tutur Deddy Prasetyo
Menurut ia, karena lokasi JMP 1 ini tidak terlalu jauh bahkan masih dalam satu komplek pertokoan JMP
Untuk pedagang yang bersedia pindah ke JMP 1, pihaknya sudah menyiapkan stand dan pedagang hanya membayar service charge.
“Itu semua sudah kami siapkan,” kata Deddy Prasetyo
Namun stand yang sudah disiapkan, lanjut ia, itu belum tentu sesuai harapan dari pedagang apalagi meminta yang strategis atau lainnya.
“Karena stand di sana itu sudah ada insetting,” kata Deddy Prasetyo
Sementara itu, Agung Santoso Manager Operasional PT Jasa Mitra Propertindo menambahkan bahwa sebenarnya keluhan pedagang dirasa wajar
“Karena kondisi pasar sepi dan kurang baik,” ujar Agus Santoso
Menurut ia, itu bukan berarti tidak semua pedagang mengalami hal yang sama dan pihaknya justru memberikan kesempatan kepada pedagang.
“Bagi mereka yang masih tetap menjalankan usahanya di JMP 2 Ayo pindah ke JMP 1,” tutur Agus Santoso
“Kita akan bantu dan kita kasik free satu tahun, cukup membayar service charge saja,” imbuhnya
Meski demikian, pihaknya tidak perlu membicarakan soal utang piutang pada waktu di JMP 2
“Kami tidak permasalahkan itu,” tegas Agus Santoso
Justru, pihaknya mengajak bahkan mengarahkan para pedagang untuk segara pindah ke JMP 1 supaya bisa berjualan lagi
“Ayo dhang pindah’o melanjutkan usaha’nya ke JMP 1,” tutur Agus Santoso
Ia menjelaskan sampai di akhir maret ada 25 pedagang masih buka berjualan dan sekarang tinggal 4 pedagang yang masih bertahan di JMP 2
“Padahal ke 4 pedagang itu sudah kami tawari jauh hari sebelum puasa ramadan,” terang Agung Santoso
Alasan pedagang, kata ia, pertama sewa stand di JMP 1 dirasa mahal dan bagaimana kelanjutan usaha di JMP 2 karena merasa masih punya hutang
“Saya tidak pernah mempersoalkan utang piutang dan sekali lagi saya tidak pernah,” tegas Agus Santoso.
Bahkan, pihaknya menyadari betul pedagang yang melanjutkan usahanya masih berat
“Ayo bersama sama dipikul dan ayo bersama sama dipikirkan itu untuk kebaikan kita bersama,” pungkas Agung Santoso. (irw)