Komisi A DPRD Surabaya Dorong Satpol PP Atasi Persoalan Generasi Muda dan Command Center 112

oleh
Foto: Rapat Koordinasi Komisi B DPRD Kota Surabaya Bersama Satpol PP Kota Surabaya

Surabaya – Rapat koordinasi (Rakor) digelar oleh Komisi A DPRD Kota Surabaya bersama Satpol PP Kota Surabaya. Selasa (22/10/2024) sore.

Rio Patiselanno Wakil Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya mengatakan rapat koordinasi hari ini ada 4 organisasi perangkat daerah (OPD) sebagai mitra kerja.

“Tadi kita rapat terakhir bersama Satpol PP yang menjadi headline,” ujar Rio Patiselanno ditemui wartawan usai  rapat koordinasi.

Menurut legislator dari fraksi partai PSI ini, dimana rapat terakhir dengan satpol PP betul betul menjadi satu garis yang harus disadari.

“Bahwa yang namanya generasi muda atau generasi Z yang biasa disebut strawberry ini belum bisa membentuk etika yang baik dalam bermasyarakat,” ungkap Rio Patiselanno.

ia mengungkapkan dalam rapat ada ada salah satu poin penting yang harus disadari bersama bahwa upacara bendera di sekolahan tidak terlihat lagi

“Itu apakah masih ada atau tidak ada?,” tanya Rio Patiselanno

Ia menceritakan di masa SD, SMP dan SMA dahulu dipastikan ada upacara bendera, ada pendidikan Pancasila dan juga ada wawasan kebangsaan.

“Sehingga di dalam bermasyarakat kita tahu apa yang harus dilakukan di dalam pergaulan ada etika dan moral,” ungkap Rio Patiselanno

Meski demikian, pihaknya berharap satpol PP turun ke masyarakat untuk menghidupkan kembali nilai nilai yang hilang tersebut

“Sehingga nilai nilai itu betul betul bisa terbangun di masyarakat,” kata Rio Patiselanno

Selain itu satpol PP diharapkan juga turun ke sekolah ikut dalam upacara  dan memberikan masukan masukan pada generasi muda.

“Sehingga nilai nilai (Etika dan Moral)  itu sudah ada tertanam pada mereka di sekolah SD, SMP, SMA maupun SMK, ” tutur Rio Patiselanno

Pihaknya juga meminta satpol PP bisa bereaksi dengan cepat dan terbukti benar benar ada.

“Bahwa dari command center 112 sampai tindakan itu 7 menit terjadi dan langsung gerak cepat di lapangan,” kata Rio Patiselanno

Namun dari persoalan yang ada, ia mengungkapkan, pengaduan warga melalui telpon ke command center 112 responnya terlalu lama

“Lah pak fikser selaku kasatpol PP dan beliau ini juga plt diskominfo menyampaikan cara cara yang harus dibenahi,” kata Rio Patiselanno

Salah satu cara adalah kata ia yaitu menggunakan jaringan akses Jasinta yang bisa untuk memotong jalur ketika ada masyarakat yang menelpon.

“Lah itu cukup bagus agar pengaduan masyarakat melalui Command Center 112 layanan tanggap darurat ini direspon dengan cepat,” kata Rio Patiselanno.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Kota Surabaya M Fikser mengaku diundang oleh komisi A untuk mempresentasikan tugas dan tanggung jawab Satpol PP

“Di dalam presentasi itu kami coba menyampaikan upaya upaya yang  sudah kami lakukan menjaga ketertiban umum dan penanganan permasalahan sosial yang ada di warga,” ujar M Fikser

Dalam rapat ini, pihaknya juga menerima masukan masukan dari pimpinan dan anggota komisi A terkait dengan keluhan masyarakat yang menelpon melalui jaringan 112

“Dimana tadi disampaikan ada proses keterlambatan sehingga kejadian dilapangan sudah terjadi,” ungkap M Fikser

Oleh karena itu pihaknya juga sudah melakukan perubahan satu hingga dua bulan terakhir ini merubah jalur command center 112 menggunakan akses net Yasinta

“Jasinta ini suatu layanan swasta yang untuk mempercepat layanan hubungan telpon,” terang M Fikser

Ia mengungkapkan itu semacam alat yang dihubungkan dari jaringan PST ketika menerima telpon masuk lalu dilemparkan ke call taker untuk merespon supaya tidak ada hambatan lagi

“Dulu kami memang kesulitan kita bilang masuk tapi masyarakat bilang tidak masuk, kita tidak bisa mendeteksi itu di call taker mana terlambat,” ungkap M Fikser

Dengan adanya perubahan ini dan dengan aplikasi dibangun bersama, pihaknya sekarang sudah bisa mengetahui

“Bahwa tidak respon itu di call taker berapa, jam berapa, siapa namanya ini menjadi bahan evaluasi supaya tidak saling menyalahkan,” tutur M Fikser

Pihaknya juga memahami keluhan masyarakat selama ini terkait 112 kendalanya sangat banyak.

Namun dengan adanya perubahan ini diharapkan bisa mempercepat penanganan masalah

“Dan bisa menyelesaikan keluhan masyarakat yang terjadi di lapangan,” pungkas M Fikser. (irw)