Surabaya – Sejak November lalu Surabaya sudah mulai menjadi pilot project KTP digital. Bahkan Januari lalu ada puluhan ribu yang sudah melakukan aktivitasi KTP digital.
Namun mayoritas yang melakukan aktivasi adalah anak muda atau generasi milenial, dan tidak sedikit yang kesulitan dalam mengakses KTP digital ketika digunakan sehari-hari.
Komisi A DPRD Kota Surabaya Pertiwi Ayu Krishna menilai migrasi dari KTP fisik ke digital langkah yang baik. Namun inovasi tersebut harus ada solusi sehingga tidak membuat kesulitan bagi masyarakat.
“Kami menilai KTP digital sudah ok tapi di lapangan masih ada masyarakat yang kesulitan dalam menggunakan,” ungkapnya kepada wartawan usai rapat Kamis (2/3/2023)
Kesulitan masyarakat dalam menggunakan untuk sehari-hari, dikatakannya seperti digunakan untuk proses perbankan. Hanya perbankan tertentu yang ditunjuk untuk melayani dengan KTP digital.Karena selama ini mayoritas masih menggunakan KTP fisik ketika dalam pengurusan di perbankan.
“Yang digital (KTP) memang agak kesulitan untuk diproses di perbankan hanya bank tertentu saja,” kata Pertiwi Ayu Krishna disapa akrab Ayu
Oleh karena itu, legislator Partai Golkar ini, meminta Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispendukcapil) agar mengkomunikasikan kesulitan pengguna KTP digital ke Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).
“kami meminta Dispendukcapil berkoordinasi dengan pusat supaya masyarakat yang sudah menggunakan KTP digital bisa mengakses atau menggunakan secara cepat dan praktis seperti BPJS,” tegas Ayu.
Sementara itu Kadispendukcapil, Agus Imam Sonhaji mengatakan memang ditengah transisi penggunaan KTP digital masih ada kekurangan sehingga pihaknya akan terus melakukan sosialisasi. Terutama bagi orang-orang yang sudah berumur atau lansia saat menggunakan KTP digital. Karena selama ini didominasi oleh kalangan milenial yang melakukan aktivasi KTP digital.
“Tidak apa-apa karena ini hal baru, kami akan sosialisasi terkait dengan fungsi yang esensial terhadap KTP digital ini. Karena harapan kami mereka sudah beralih menggunakan digital. Seusai dengan target dari pemerintah pusat,”kata Agus.
Terkait kendala yang dihadapi ketika di perbankan, Agus mengaku memang saat ini Kemendagri dan masing-masing bank masih koordinasi.
“Ya memang tidak semua bank bisa mengakses KTP digital, makanya Kemendagri saat ini sedang koordinasi dengan jajaran atas masing-masing bank untuk mempermudah penggunaan KTP digital,”ungkapnya.
Keunggulan KTP digital selain lebih praktis, juga disebut untuk meminimalisir adanya penyalahgunaan data pribadi. Bahkan Agus menyebut dapat mengurangi penggunaan blanko KTP-el, apabila yang KTP yang bersangkutan hilang atau rusak tidak perlu lagi mengurus dengan KTP-el (fisik KTP).
“Jadi itu pilihan sebetulnya. Mau tetap menggunakan KTP-el atau KTP digital,” pungkasnya. (*)