Surabaya – Menindaklanjuti hasil reses jaring aspirasi masyarakat adanya dua anak sekolah yang sempat berhenti selama kurang lebih tiga bulan.
Pasalnya, orang tua dari kedua anak tersebut dikarenakan sakit sehingga tak bisa lagi mengantarkan anaknya ke sekolahan SDN Kapasari 1 Kelas 3.
Kedua anak tersebut diketahui bernama Khalilah Syifa Imani (9) dan Nayla Syifa Imani (9) berstatus kakak beradik berdomisili di Kedung Mangun Selatan 2/40 Surabaya.
“Pada saat kegiatan reses kemarin saya dapat informasi terkait adanya 2 anak berhenti sekolah,” ujar Abdul Malik Anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya. Selasa (12/11/2024)
Alasan berhenti sekolah, kata Legislator fraksi PDIP ini, dikarenakan orang tuanya dalam kondisi sakit sehingga tidak bisa mengantarkan anaknya sekolah.
“Apalagi jarak antara rumah mereka dengan sekolahan sebelumnya (SDN Kapasari 1) itu jauh sekali,” ungkap Abdul Malik.
Lantas kemudian, pihaknya mencoba untuk menghubungi lurah Sidotopo Wetan dan camat Kenjeran melakukan outerait untuk memastikan.
“Dan ternyata benar bahwa 2 anak tersebut berhenti sekolah kurang lebih selama 2 sampai 3 bulan ,” kata Abdul Malik.
Dengan adanya informasi tersebut, pihaknya bersama lurah dan camat untuk berembuk bahkan berupaya mengkomunikasikan dengan Dinas Pendidikan.
“Untuk mencari solusi supaya bagiamana 2 anak tersebut bisa melanjutkan sekolah lagi,” tutur Abdul Malik
Dari hasil komunikasi pihaknya mengungkapkan bahwa kedua anak ini akhirnya bisa melanjutkan kembali sekolah.
Bahkan, pihaknya juga sempat mengantarkan kedua anak tersebut ke sekolahan SDN Sidotopo Wetan IV didampingi RT dan orang tuanya.
“Alhamdulliah 2 anak ini bisa kembali bersekolah di SDN Sidotopo Wetan IV,” kata Abdul Malik.
Menanggapi itu, kepala sekolah SDN Sidotopo Wetan IV Surabaya Iin Muryaningsih mengaku bersyukur ketika ada anak yang putus sekolah bisa kembali melanjutkan sekolah.
“Artinya semua masyarakat sekitar sini peka terhadap pendidikan anak,” ujarnya ketika ditemui wartawan.
Menurut ia, supaya anak anak yang tinggal disekitar sini semuanya bisa menuntaskan pendidikannya.
“Saya dan dinas pendidikan tetap menyambut dan menerima dengan baik,” kata Iin Muryaningsih akrab disapa Iin.
Menurut ia, karena anak anak juga mempunyai hak untuk mengeyam pendidikan dalam kondisi apapun keadaannya.
“Jadi kita Jangan sampai tidak tahu ketika ada anak yang putus atau berhenti sekolah,” tuturnya.
Untuk itu, pihaknya mengajak masyarakat setempat untuk peduli terhadap pendidikan untuk anak anak sekolah.
“Saya terima kasih kepada bapak Malik (DPRD) yang peduli juga terhadap pendidikan anak sekolah,” ungkap Iin
Sementara itu, Khalilah Syifa Imani mengaku gembira bisa kembali bersekolah.
“Senang sekali bisa sekolah disini (SDN Sidotopo Wetan IV),” ucapnya ketika ditemui wartawan.
Khalillah menceritakan, dirinya berhenti sekolah sejak tiga bulan yang lalu dikarenakan orang tuanya sakit
“Orang tua sakit dan tidak ada yang mengantarkan,” pungkas Khalillah. (irw)