Surabaya – Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama jajarannya turun langsung untuk menjenguk sekaligus memberi bantuan kepada korban yang rumahnya mengalami kebakaran bertempat di Jalan Bulak Rukem Timur gang II F. Dalam peristiwa kebakaran itu, mengakibatkan tujuh rumah hangus dilalap si jago merah, Kamis, (11/4/2019).
Wali Kota Risma dalam kunjungannya ke posko korban kebakaran siang tadi menyampaikan kesediaannya membantu para korban agar mendapatkan tempat tinggal layak huni. Selanjutnya, korban kebakaran akan tinggal di Rumah Susun Tambak Rejo.
“Sudah yang mau siapa, karena kalau dibenahi juga susah. Kita bantu pindahkan ke rumah rusun. Saya siapkan dulu rusun di sana, nanti kalau sudah siap bapak ibu kami bantu pindahan ke sana,” kata Wali Kota Risma di sela-sela kunjungannya, Sabtu, (13/04/19).
Ia menyampaikan tanah bangunan yang ditempati oleh korban kebakaran merupakan bukan hak milik, sehingga lebih efektif jika korban dipindahkan ke rusun. Tetapi jika bangunan mereka hak milik, Wali Kota Risma bersedia membantu melalui Rehabilitasi Sosial Daerah Kumuh (RSDK).
“Tanahnya juga bukan tanah milik bapak-ibu. Kecuali kalau tanahnya milik bapak-ibu bisa saya bantu menggunakan (RSDK). Tapi kalau bukan tanahnya bapak-ibu, bagaimana caranya,” ujarnya saat berada di lokasi kejadian.
Karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memberikan alternative kepada korban kebakaran agar mau pindah ke rusun. Selain bantuan berupa rusun, Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan berupa sepeda, untuk alat transportasi bagi anak-anak korban kebakaran untuk bersekolah.
Di kesempatan yang sama, Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya Eddy Christijanto mengatakan hari ini pihaknya bakal membantu evakuasi pindahan korban kebakaran ke rusun. Di rusun tersebut, semua sudah tersedia. Selain bantuan berupa rusun, Pemkot Surabaya juga memberikan bantuan berupa pakaian, selimut, dan sarung.
“Di sana (rusun) semua sudah tersedia, saya juga tanyakan ke korban ternyata barangnya tidak ada yang tersisa. Sehingga bantuan dari BPB, juga akan kami berikan. Seperti pakaian, pakaian dalam, selimut, dan sarung,” kata Eddy.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan dugaan sementara penyebab kebakaran tersebut adalah memasak lontong menggunakan tungku yang mengakibatkan enam rumah terbakar.
“Untuk dugaan sementara begitu, rumah non permanen yang terbuat dari triplek dan sesak bambu jadi mudah terbakar,” tutur Irvan.
Ia mengungkapkan, sebelumnya informasi kebakaran tersebut diterima oleh tim Command Center 112 pada pukul 20.51 WIB. Kemudian petugas memberangkatkan total 17 unit mobil PMK. Unit tempur tiba di Tempat Kejadian Kebakaran (TKK) pukul 20.58 WIB.
“Petugas langsung memadamkan api dan dinyatakan aman Pukul 21.33 WIB,” imbuhnya.
Pihaknya mengimbau kepada seluruh masyarakat agar peristiwa tersebut dapat menjadi pelajaran bersama bagi semua, untuk lebih berhati-hati dan mengantisipasi bahaya kebakaran. Karena itu, pihaknya bakal terus mengadakan simulasi dan sosialisasi bahaya kebakaran untuk wilayah-wilayah padat penduduk.
“Kita tumbuhkan awarnesskepada warga tentang bahaya kebakaran dengan simulasi dan sosialisasi di tingkat RT dan RW khususnya kawasan padat penduduk,” pungkasnya. (irw/hum)