PAD Kota Surabaya 2022 Naik, Komisi B Soroti Pajak Reklame

oleh

Surabaya – Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Surabaya Musdiq  Ali Suhudi menyebutkan, posisi pendapatan asli daerah (PAD) selain SILPA yakni total sebesar 8.56 triliun

“Posisi ini masih lebih tinggi sekitar 200 miliar dibanting tahun kemarin (2021),” ujar Musdiq Ali Suhudi. Rabu (28/12/2022) ditemui usai rapat dengan Komisi B DPRD Surabaya.

Musdiq menjelaskan, untuk PAD sendiri, posisinya adalah sebesar 5.1 triliun. ,”Posisi ini masih lebih tinggi sekitar 300 miliar sekian dibanding akhir tahun kemarin,” terangnya.

Untuk sektor pajak, lanjut Musdiq, posisi sekarang 4.120 triliun sekian. ,”Lebih tinggi dibanding akhir tahun kemarin yang  sebesar 3,6 triliun,” katanya

“Jadi sekarang posisinya sekitar 500 miliar lebih tinggi secara keseluruhan seperti itu,” imbuhnya.

Namun posisi dari target sekarang ini, Musdiq mengaku, cukup tinggi sekitar  9.533 triliun

“Posisi pendapatan kita diangka 87,15 (Persen)” katanya.

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi B Anas Karno mengatakan, bahwa PAD Surabaya tahun 2022 ada kenaikan dibanding tahun 2021

“Artinya ada progres angka kenaikan tersebut,” ujar Anas Karno.

Untuk PAD tahun 2023 nanti, menurut legislator PDIP ini, Bapenda perlu juga membuat target sesuai yang diharapkan agar bisa mencapai ke angka 90 persen.

“Pencapaian ini sekarang (2022) saya lihat ke angka 81 persen” ungkapnya.

Menurut Anas, karena targetnya dinilai besar dan mudah mudahan nanti target di tahun 2023 disesuaikan dan betul betul dihitung.

“Contoh seperti target reklame tadi sempat saya singgung,” katanya.

Anas juga mengingatkan, bahwa harus berhati hati memasang target reklame dan dasarnya apa

“Tadi saya sampaikan kita sharing saja,” katanya

Target reklame, menurut Anas, dasarnya dari titik titik reklame di seluruh kota surabaya terpasang.

“Itulah yang ditarget,” katanya

Sehingga, lanjut Anas target pencapaian masuk akal dan logika yang tidak hanya sekedar angka

“Sebetulnya sederhana memasang target itu,” tuturnya.

Menurut Anas, seluruh reklame yang ada di Surabaya terpasang, sehingga ada pencapaian dan realisasi dari target tersebut.

“Tadi sempat saya singgung juga,” katanya

Untuk itu, Anas memohon Bapenda agar potensi reklame yang ada di Surabaya  benar benar dilihat karena banyak pajak reklame yang menunggak.

“Kalau memang sudah disurati atau diberi stiker tetapi tetap sulit ya sudah diselesaikan saja,” tegas

Hal itu, menurut Anas, jangan sampai pendapatan masuk ke kantong orang per orang.

“Karena ini PAD Kota Surabaya yang harus disuport dan wajib,” pungkasnya.  (irw)