Peringati HARGANAS ke-31, Pemkot Beri Pembekalan Tim Pendampingan Keluarga se-Surabaya

oleh

Surabaya -: Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar acara Temu Tim Pendamping Keluarga (TPK) se-Kota Surabaya, di Balai Budaya, Gedung Balai Pemuda, Rabu (10/7/2024).

Di pertemuan ini, pemkot melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak, serta Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Surabaya memberikan pembekalan tentang kiat-kiat pendampingan terhadap keluarga.

Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera, Atiek Tri Arini mewakili Kepala DP3APPKB Surabaya, Ida Widayati mengatakan, Temu TPK kali ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan memperingati Hari Keluarga Nasional (HARGANAS) ke-31 tahun 2024. Tujuan dari Temu TPK ini, adalah untuk mewujudkan keluarga yang sehat dan mampu  melahirkan generasi yang lebih baik di Kota Surabaya.

“Karena tantangan tiap zaman itu tidak sama, tantangannya itu berbeda-beda. Karena, TPK ini sangat penting berperan dalam hal pendampingan keluarga-keluarga di Surabaya, agar tidak hanya sehat secara fisik, akan tetapi sehat secara mental, spiritual, dan emosional,” kata Atiek.

Antiek menerangkan, pertemuan ini penting untuk diikuti oleh TPK se-Surabaya, karena peran para TPK tidak hanya mendampingi keluarga yang berisiko stunting saja. Akan tetapi, TPK di Surabaya juga berperan mendampingi keluarga yang bermasalah di Kota Surabaya.

“Mudah-mudahan dengan adanya Temu  TPK ini, suruh TPK yang hadir hari ini bisa saling sharing satu sama lain dan juga menjadi bahan diskusi kita bersama,” jelas Atiek.

Dalam talkshow ini, pemkot memberikan materi tentang pentingnya 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Selain itu, juga ada materi tentang bagaimana mencetak generasi emas dan bebas stunting di Kota Surabaya

“Kami harap dengan adanya talkshow ini, kita semua bersama TPK Surabaya bisa memberikan pendampingan dan solusi  yang tepat untuk keluarga-keluarga di Surabaya. Dengan begitu maka masyarakat kita akan menjadi baldatun toyyibatun warabbun ghafur,” pungkasnya. (*)