PIP, Kerja kader PDIP Bantu Siswa Tak Mampu Agar Tak Putus Sekolah

oleh

Surabaya – Berbagai persoalan warga Surabaya mendapat sentuhan PDI Perjuangan. Tidak terkecuali di bidang pendidikan, yang dilakukan para kader PDI Perjuangan Kecamatan Tenggilis.

80 warga Kelurahan Tenggilis Mejoyo berkumpul di Balai RW 06, untuk mengikuti sosialisasi sebagai penerima bantuan Program Indonesia Pintar (PIP), atas usulan kader PDIP.

Acara yang berlangsung pada Jumat (16/12/202) malam tersebut, dihadiri Wakil Sekretaris DPC PDIP Surabaya Anas Karno.

“Ini merupakan wujud kerja kerakyatan kader PDI Perjuangan di bidang pendidikan, kepada siswa tidak mampu. Supaya mereka tak putus sekolah. PIP tersebut merupakan bagian dari kuota Mbak Puti Guntur Sukarno, anggota Komisi 10 DPR RI Fraksi PDIP,” ujar Anas Karno usai acara.

Lebih lanjut Anas mengatakan, PIP ini bisa menjadi pelengkap dari berbagai bantuan pendidikan yang diberikan Pemerintah Kota Surabaya.

Legislator yang menjabat Wakil Ketua Komisi B DPRD Surabaya tersebut menambahkan, PDIP Surabaya sudah berkomitment membangun Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan.

“Kader-kader PDI Perjuangan terus bergerak ditengah masyarakat. Menengok tetangga kiri dan kanan, untuk mengetahui kondisi warga. Mereka wajib membantu, kalau menemukan keluarga tidak mampu,” imbuhnya.

Sementara itu Devi Sekretaris PAC PDIP Kecamatan Tenggilis Mejoyo yang turut hadir di acara sosialisasi, menambahkan, para penerima PIP sudah melalui prosedur. Diantaranya proses verifikasi kelayakan dari Kementrian Kebudayaan dan Pendidikan.

“Mereka ini merupakan keluarga tidak mampu yang diusulkan data Dapodiknya oleh kader PDIP, saat turun ke masyarakat. Kemudian menjadi bagian dari kuota Dapilnya Mbak Puti, untuk wilayah  Surabaya dan Sidoarjo, setelah diverifikasi oleh Kemendikbud,” terangnya.

Lebih lanjut Devi mengatakan, para siswa dari keluarga tidak mampu tersebut, akan mendapat dana bantuan pendidikan setahun sekali.

“Untuk siswa SD mendapat bantuan Rp 450 ribu, siswa SMP sebesar Rp 750 ribu, sedangkan siswa SMA sebesar Rp 1 juta. Untuk pencairan bantuan akan diinformasikan waktunya,” pungkasnya.

Warga penerima PIP menyambut gembira bantuan pendidikan tersebut.

“Saya senang mendapat bantuan. Ini nantinya akan saya gunakan untuk membeli kebutuhan sekolah anak. Saya berharap bantuan pendidikan ini bisa berlanjut untuk tahun-tahun berikutnya,” ujar Astuti warga Tenggilis Lama. (*)