PT SIER Terkesan Tertutup Soal Limbah Debu Berdampak ke Warga Rungkut Kidul

oleh

Surabaya – Komisi A menggelar dengar pendapat (Hearing) pengaduan warga Rungkut Kidul terkait limbah debu dari kawasan PT SIER

Hearing dihadiri oleh Dinas Lingkungan Hidup Camat, Lurah, Perwakilan Aliansi Warga Rungkut. PT SIER dan PT SMART juga PT Johnson Indonesia namun tidak hadir.

Usai hearing,Kepala Divisi PT SIER Teguh Rudi Siswanto mengatakan, sebenarnya pihaknya tidak bisa menyebutkan berapa jumlah pabrik.

“Karena memang mereka itu merasa korban dan kita tidak bisa menentukan pabrik mana si A atau C,” ujar Teguh Rudi Siswanto, Senin (01/03/2021).

Menanggapi hasil Lab yang sudah turun disebutkan oleh warga dalam hearing ini menurut dia, hasil lab bersifat rahasia dan mengaku tidak bisa dibuka ke publik

“Tanpa persetujuan dari para pihak,” katanya.

Pihaknya juga tidak bisa menyebutkan dari ke enam PT yang diduga indikasi mengeluarkan limbah debu.

“Saya tidak bisa menyebutkan hanya warga yang punya teropong silakan,” terangnya

Menurut dia, karena pihaknya sebagai kepala kawasan (SIER) berkomitmen
untuk harus menjaga elektasi.

“Dan kami harus menjaga tenant tenant kami untuk kondusif di kawasan,” katanya.

Komitmen untuk warga, dia menjelaskan kemarin sudah mengirimkan mobil tangki untuk pembersihan dan masker yang sudah berjalan.

“Sampai kondisi ini mereda,” katanya

Menanggapi usulan dari Ketua Komisi A meminta untuk ditutup satu dan lainnya dibuka, menurut dia, hal itu teknis di lapangan memang tergantung nasing masing pabrik

“Karena kami (SIER) sebagai pengelola tidak bisa menyarankan rumah sampean tutup atau rumah sampean buka dan kita tidak bisa sampai ke arah situ,” katanya

Salah satu perwakilan warga Rungkut Kidul mengaku masih kurang puas dari kesepatan awal sehingga perusahaan mana yang diduga belum jelas

“Apalagi yang diundang dua perusahaan yang hadir (Hearing) baru satu,” kata Muhammad Imam Asmuni Ketua RW V Kel Rungkut Kidul Surabaya.

Melalui pimpinan Komisi A, kata dia, akan mengundang enam perusahaan yang diduga hal tersebut.

“Inginmya warga hari ini minimal besok ada solusi,” katanya

Menurut dia, baik itu dari hasil lab ITS maupun lain sebagainya sehingga warga tidak mau tahu

“Tapi dengan kasat mata itu sudah kelihatan,” katanya.

Bahkan dia menyatakan, masih ada limbah debu yang keluar tapi masih tipis tipis.

“Saran dari pimpinan itu bagus coba dari enam (Pabrik) itu dimatikan dulu, apakah masih ada apa enggak (debu),” katanya

Jika masih ada, kata dia, akan diteliti dan dirinya menyampaikan terima kasih ke PT SMART yang memberikan akses untuk kunjungan

“Semoga ini bisa tercapai,” katanya

Yang lebih penting lagi, menurut dia, ada eksen nyata dari PT SIER selalu pengelola kawasan dan empati berpihak kepada warga yang nyata.

“Selama enam bulan sudah nyata kami mendapatkan kiriman itu, lah itu yang kami tunggu,” katanya

Lanjut dia, dari pihak PT SIER melakukan pembasahan satu tangki dan bantuan pembagian masker.

“Itu hanya sekali dari hasil pertemuan tanggal 23 kemarin,” pungkasnya. (irw)