Rapat Evaluasi PPDB 2023, Komisi D Kecewa Banyak Anak yang Belum Daftar Sekolah

oleh

Surabaya – Rapat Koordinasi Komisi D dan Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota  Surabaya terkait evaluasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 yang  dirasa mengecewakan

“Saya kecewa banget ya,” kata Hari Santoso anggota Komisi D DPRD Kota Surabaya. Selasa (1/8/2023) ditemui wartawan usai rapat

Menurut Legislator dari fraksi NasDem ini, karena jumlah rombongan belajar (Rombel) di SMP Negeri di pelaksanaan PPDB tahun 2023 dikurangi

“Dulu biasanya 10 kelas, sekarang cuma 9 atau 8 kelas,” ungkap Hari Santoso

Padahal, kata ia, kelulusan Sekolah dasar (SD) tidak lebih kecil daripada tahun kemarin 2022.

“Kalau memang sebetulnya kita menginginkan proses PPDB ini berjalan dengan baik justru rombel sekolah SMP Negeri ditambah,” tutur Hari Santoso.

Menurut ia, karena mengingat pada waktu kemarin masyarakat masih bisa mendaftar melalui MBR

“Tetapi tahun sekarang enggak bisa,” kata Hari Santoso

Menurut ia, warga yang daftar pada tahun ini melalui afirmasi atau pra gamis langsung ketolak oleh sistem sehingga masyarakat bingung

“Lari ke prestasi tetap prosentasenya hanya segitu, akhirnya semua melalui zonasi,” kata Hari Santoso

Sedangkan zonasi ini, menurut ia, ada pertarungan sangat ketat sehingga banyak siswa yang tidak mendapat bangku sekolah negeri

Lanjut ia, ketika tidak bisa daftar ke sekolah negeri kemudian daftar ke sekolah swasta dikenai biaya yang dirasa cukup tinggi.

“Apakah wali kota ini mau kalau ada warganya yang tidak bisa sekolah?,” tanya Hari Santoso

Oleh karena itu, pihaknya memohon supaya wali kota untuk betul – betul memikirkan hal tersebut.

“Saya mohon pak wali betul betul memikirkan ini,” harap Hari Santoso

Jika memang rombel sekolah SMP Negeri dikurangi, pihaknya juga memberikan solusi agar sekolah swasta digratiskan bagi warga yang tidak tertampung.

Sebab sesuai data yang diperoleh, ia  mengungkapkan bahwa masih ada 4000 lebih anak sampai hari ini belum mendaftar sekolah.

“Ini mau dikemanakan dan apakah siswa ini enggak mau sekolah swasta, karena  gengsi, enggak,” kata Hari Santoso

Selain itu, banyak ditemukan siswa yang mendaftar ke sekolah swasta, menurut ia karena ekonomi.

“Mohon maaf karena ekonomi dan bukan MBR dihilangkan begitu saja sehingga ekonomi naik, itu juga enggak,” kata Hari Santoso

Menurut ia, karena sistem MBR dirubah menjadi gamis dan pra gamis sehingga masyarakat yang kekurangan dirasa tetap kekurangan bahkan tidak ada perbaikan.

“Makanya saya sangat sedih sekali karena rombel Sekolah SMP Negeri dikurangi apalagi swasta banyak yang berbayar,” pungkas Hari Santoso (irw)