Refleksi Akhir Tahun 2017, DPRD Surabaya Dinilai Kurang Komunikasi Dengan Masyarakat

oleh
foto acara refreksi akhir tahun 2017 dprd kota surabaya
foto acara refreksi akhir tahun 2017 dprd kota surabaya

Surabaya – Di acara refleksi akhir tahun 2017 yang digelar oleh DPRD Kota Surabaya, mengundang sejumlah perwakilan dari berbagai kalangan masyarakat kota surabaya untuk memberikan masukan, saran hingga kritik membangun atas kegiatan atau kinerja DPRD Kota Surabaya selama 2017.

Salah satu kalangan kepemudaan kota surabaya mengatakan, Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh DPRD Kota Surabaya, ada hal yang perlu di kritisi, yakni dalam penyusunan pembuatan Perda terkait kemashalatan warga kota surabaya yang dirasa selama ini belum berpihak pada warga kota surabaya.

“Contoh salah satunya penyusunan pembuatan raperda tentang pajak hiburan malam,” Ujar Imam Budi Utomo Wakil Ketua Karang Taruna Kota Surabaya,

Penyusunan pembuatan raperda terkait kemashalatan masyarakat, Kata Imam, Seharusnya DPRD Kota surabaya bisa melibatkan partisipasi warga masyakata kota surabaya namun selama ini belum sama sekali dilibatkan, dan waktu itu pernah kami protes meminta dilakukan hearing.

“Alhamdulillah waktu itu langsung dilakukan rapat pertemuan (hearing) bersama,” Katanya. ditemui usai acara refreksi akhir tahun 2017 DPRD Kota Surabaya. Rabu (20/12/2017) siang hari.

Dalam acara refleksi akhir tahun 2017 DPRD Kota Surabaya, Imam berharap, Agar kedepan DPRD Kota Surabaya lebih responsif terhadap pelayanan dan aspirasi pada warga masyarakat mengingat kota surabaya ini semakin modern dan kebutuhannaya semakin besar.

“Oleh karena itu kedepan DPRD Kota Surabaya bisa menyikapi Perda-Perda yang bisa berpihak pada warga msayarkata kota surabaya,” Imbaunya.

Hal sama, salah satu tokoh pemuda warga kota surabaya juga mengatakan, Selama tahun 2017 kinerja DPRD Kota Surabaya baik, namun di akhir-akhir tahun 2017 ini, DPRD Kota surabaya banyak mendapat sorotan bahkan kritikan dari kalangan warga surabaya terkait permasalahan yang ada.

“Salah satu contoh permasalahan pembangunan perluasan masjid As-Sakinah termasuk kantor Dewan Kesenian Surabaya (DKS),” Ucap Daniel Lucasrorong Tokoh Pemuda Surabaya.

Dalam permasalahan tersebut, Menurut Daniel, DPRD Kota Surabaya selama ini masih kurang berkomunikasi dengan kalangan warga masyarakat karena warga masyarakat kurang tahu apa yang menjadi keinginan DPRD Kota Surabaya sehingga banyak sekali sorotan dan kritikan dari warga masyarakat.

“Ya semoga kedepan ditahun 2018 DPRD Kota Surabaya bisa lebih baik lagi dalam berkomunikasi dengan kalangan warga masyarakat,” Imbaunya.

Ditempat sama, Anggota DPRD Kota Surabaya periode 2009-2013 fraksi Partai Demokrat Kota Surabaya mengatakan, Acara refleksi di akhir tahun ini seharusnya dibuat dari dulu namun selama ini tidak pernah dibuat atau digelar padahal acara ini sangat bagus untuk menampung aspirasi warga masyarakat.

“Acara refleksi akhir tahun ini sangat bagus, untuk menampung asprasi dari beberapa kalangan seperti dari Partai, LSM, dan warga masyarakat, bahkan mantan anggota dewan DPRD Kota Surabaya,” Kata Irwanto Limantoro, (irw)