Rencana Pembangunan PSN di Kawasan Pesisir Surabaya Timur, PII Jatim: Perlu Kajian Total

oleh
PII Jawa Timur Hadir Rapat Koordinasi Komisi A DPRD Kota Surabaya.

Surabaya – Rapat koordinasi terkait rencana reklamasi pembangunan proyek strategis nasional (PSN) di kawasan pesisir terpadu Surabaya timur.

Rapat digelar oleh Komisi A DPRD kota Surabaya dengan mengundang sejumlah pihak salah satunya yakni Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Jawa Timur.

Ali Yusak Pengurus PII Jawa Timur menilai bahwa PSN itu adalah ide bagus dari pemerintah pusat.

“Tapi proyek strategis nasional itu harusnya dilandasi dengan kajian kajian yang cukup baik,” ujar Ali Yusak ditemui seusai rapat koordinasi.

Tetapi persoalannya di dalam rapat, ia mengungkapkan, bahwa terungkap kajian – kajian yang dilakukan masih kajian dasar.

“Sehingga masih banyak kajian kajian yang harus dilakukan sebelum PSN dilaksanakan,” tutur Ali Yusak

Pemaparan PT Granting Jaya dalam rapat, ia menyebut, bahwa menunjukan tindakan yang sangat kurang bijak dan terburu buru.

“Karena Kajian yang dilakukannya itu masih kajian dasar atau empeteri,” kata Ali Yusak

Di tahun pertama nanti Jika akan melakukan reklamasi, menurut ia itu sangat tidak bijak.

“Kenapa sangat tidak bijak?,” kata Ali Yusak

Ia mencontohkan, di Surabaya sudah pernah dilakukan reklamasi seluas 600 hektar atau 600 kilo meter per segi

“Mulai dari ujung perak, jembatan merah terus ke Krembangan,” kata Ali Yusak

Hasil reklamasi yang ada sekarang ini,  ia mengatakan, di Telok Lamong yang dilakukan oleh pemerintah Belanda.

“Sehingga pemerintah Belanda ini melakukan rekayasa sungai Bengawan solo,” kata Ali Yusak.

Bahkan pemerintah Belanda, lanjut ia, membuat tanggul sungai sepanjang 20 kilo meter di Gresik dan tanggul frepotter di soca sepanjang sekitar 15 kilo meter.

“Lah ini membangun relaksasi seluas 1000 hektar atau 10 kilo meter per segi,” kata Ali Yusak

Menurut ia, jika tidak ada rekayasa hanya sekedar melakukan reklamasi saja maka surabaya bisa hancur.

“Yang jelas surabaya bisa hancur,” kata Ali Yusak

Untuk itu pihaknya rekomendasikan perlu dilakukan kajian total seperti ekonomi value, rancangan ekologikal maritim sistem.

“Itu pasti kajian ekonomi value, dan rancangan ekologikal maritim sistem,” pungkas Ali Yusak. (irw)