Rombong Depot Soto Ayam Kenari Terbakar

oleh

Surabaya – Sebuah rombong milik depot soto ayam Kenari hangus terbakar sekitar pukul 20.15 wib di kawasan jalan Genteng Bandar Surabaya

Dendi Setya Wicaksana (20) saksi mata menceritakan, waktu itu dirinya sedang istirahat di lantai dua bersama tiga rekannya yang masih bersaudara karena depot sudah tutup sejak pukul 17.00 wib.

“Tiba tiba kami menciup bau asap hitam menyengat sampai ke lantai atas,” katanya. Rabu (12/06/2019) malam.

Saat itu, dirinya bersama rekannya langsung turun ke lantai bawah mencari asal mula bau asap hitam yang sempat mengeluarkan api.

“Ternyata dari kompor tabung gas elpiji 3 kg yang biasanya dibuat untuk memasak soto ayam,” ungkapnya. Saat ditemui dilokasi kejadian.

Melihat adanya api tersebut, Dirinya bersama rekannya langsung mencari air berusaha untuk memadamkan api yang hampir menghanguskan rombong.

“Alhamdulillah api bisa padam sehingga tidak sampai terbakar semuanya mas, hanya rombong saja,” ungkapnya.

Informasi dihimpun, pada saat api berhasil di padamkan, tak lama kemudian 4 unit mobil PMK tiba dilokasi kejadian.

Petugas Pemadam Kebakaran langsung melakukan pembasahan dan pengecekan untuk memastikan api benar benar padam di lokasi kejadian.

“Informasi yang didapat dugaan sementara akibat kompor gas elpiji 3 kg kemungkinan bocor pada saat memasak soto untuk dijual esok hari,” ujar Didik Hari Santoso Danton Orong Orong

Selain menghanguskan rombong, Didik mengatakan, ada dua korban satu mengalami luka bakar ringan dan satunya hanya mengalami shok.

“Satu mengalami luka ringan saja dan satunya hanya mengalami shok saat melihat kejadian ini,”

Perlu diketahui dua korban ini bernama Jono (34) merupakan pemilik depot soto ayam mengalami luka bakar ringan disebelah tangan kanan saat berusaha memadamkan api.

Sedangkan satunya bernama Nike merupakan istri Jono mengalami shok, sehingga kedua dibawa ke rumah sakit Dr Soewandi oleh tim rescoue.

Sementara itu, kejadian kebakaran menghanguskan satu rombong ini diduga akibat kompor tabung gas elpiji 3 kg kini masih dalam penyelidikan polsek genteng surabaya. (irw)