Surabaya – BSO – Rumah Air Surabaya yang berlokasi di jalan Basuki Rahmat 119 -121 Surabaya hari ini secara resmi dibuka untuk umum dijadikan destinasi wisata memberikan gambar pada warga masyarakat tentang sejarah rumah air PDAM Surya Sembada Kota Surabaya dari masa ke masa.
“Hari ini secara resmi kami buka rumah air surabaya bagi warga msayarakat kota surabaya untuk dijadikan destinasi wisata,” Kata Drs Sunarno Pjs Direktur Utama PDAM Surya Sembada Kota Surabaya di sela-sela peresmian pembukaan rumah air surabaya.
Rumah Air Surabaya ditetapkan menjadi tempat cagar budaya ini juga dilengkapi gedung tempat pelayanan (Custamer Servis) bagi pelanggan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya yang berada di sebelah rumah air sehingga setelah pelanggan dari tempat pelayanan bisa berkunjung atau mampir di rumah air surabaya.
“Kita juga sediakan tempat pelayanan (Custamer Servis) yang berada disebelah rumah air ini agar nanti pelanggan PDAM bisa mampir atau berkunjung ,” Jelas Drs Sunarno.Senin (03/04/2017) pagi hari.
Dengan dibukanya Rumah Air Surabaya ini diharapkan mendapat respon positif dari warga masyarakat kota bagaimana setelah berkunjung dan melihat rumah air ini bisa memberikan masukan dan saran untuk mengembangkan perusaahan daerah air minum (PDAM) Surya Sembada Kota Surabaya.
“Kami berharap warga mayarakat kota surabaya bisa memberikan saran dan masukan untuk pengembangan PDAM Surya Sembada Kota Surabaya,” Ujarnya.
Peresmian pembukaan Rumah Air Surabaya dihadiri kurang lebih 80 tamu undangan diantaranya beberapa komunitas pencinta lingkungan, pemerhati lingkungan, sejumlah pejabat SKPD pemkot surabaya dan dihadiri pula Anggota Dewan Pengawas PDAM Surya Sembada Kota Surabaya Eddy Rusianto.
Ditempat sama, Anggota Dewan Pengawas (Dewas) PDAM Surya Sembada Kota Surabaya mengatakan, Dengan adanya rumah air ini bisa sebagai sarana edukasi agar masyarakat di imbuh jangan menggunakan air terlalu boros karena air ini sangat terbatas sebab sejak jaman belanda surabaya sudah ada bersih.
“Pada tahun 1890 kita mengambil air dari pasuruan dibawa ke surabaya menggunakan kereta api karena surabaya pada saat itu tidak punya air baku tetapi konsumennya sangat luar biasa,” Katanya.
Edi berharap, Dengan adanya rumah air ini agar lebih tahu sejarah air mulai memproduksi air sampai di distribusikan ke warga masyarakat agar lebih tahu betul tentang sejarah air sehingga masyarakat diimbuh bisa lebih hemat menggunakan air karena air ini sangat penting sekali bagi kehidupan.
“Maka dari itu warga masyarakat kami imbuh kalau menggunakan air jangan terlalu boros karena air sangat penting bagi kehidupan,” Imbuhnya. (irw)