Shalat Id di Taman Surya, Wali Kota Eri : Waktunya Kita Bangkit Menciptakan Kesejahteraan di Surabaya!

oleh

Surabaya – Tak lama setelah shalat subuh usai, takbir terus berkumandang di Taman Surya halaman Balai Kota Surabaya, Sabtu (22/4/2022).

Warga Kota Surabaya pun terus berdatangan dari berbagai penjuru arah. Pasalnya, di Taman Surya Balai Kota Surabaya itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar kembali Shalat Idul Fitri 1444 hijriah.

Tak lama kemudian, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi bersama keluarganya, istri dan kedua anaknya tiba di Taman Surya. Alunan takbir pun terus berkumandang kala itu. Sesekali, panitia Shalat Eid mengumumkan bahwa Shalat Eid akan dilakukan tepat  pukul 06.00 WIB, sehingga mereka meminta kepada warga untuk segera menempati  shaf yang telah disiapkan.

Tepat pukul 06.00 WIB, Shalat Eid pun dilakukan. Yang bertindak sebagai imam adalah Ustad Qomaruddin, SH,I yang merupakan Juara MTQ tingkat Nasional sekaligus pengurus LPTQ Kota Surabaya. Kemudian yang bertindak sebagai khotib kali ini adalah Dr. KH. M.Syukron Djazilan Badri, M.Ag yang merupakan Ketua 1 MUI Kota Surabaya, pengurus LPTQ Kota Surabaya, dan juga Dosen UIN Sunan Ampel Surabaya.

Seusai Shalat Id, Wali Kota Eri mengaku bersyukur karena sudah bisa Shalat Id di Taman Surya bersama Uminya dan mertuanya serta warga Kota Surabaya. Bahkan, ia mengakui dalam Shalat Id kali ini sangat terasa betul rasa kebersamaan dan rasa kekeluargaannya bersama warga Kota Surabaya.

“Alhamdulillah semoga dengan Shalat Id ini kita kembali fitrah, sehingga kita dapat membangun Surabaya dengan hati yang bersih dengan saling memaafkan satu dengan yang lainnya. Ini adalah momentum untuk saling memaafkan antara satu dengan yang lainnya, karena orang yang terbaik adalah orang yang bisa memaafkan kesalahan orang lain. Saya juga atas nama pribadi dan keluarga serta atas nama Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memohon maaf lahir batin apabila selama ini ada salah,” kata Wali Kota Eri.

Selain saling memaafkan, ia juga berharap warga Kota Surabaya untuk menghilangkan prasangka buruk, dan hilangkan rasa iri dan dengki, karena sejatinya seluruh warga Surabaya itu adalah saudara, sehingga harus saling menjaga dan menghormati serta harus saling tolong menolong dengan yang lainnya. Ia juga berharap seluruh  warga Surabaya itu bisa menjadi saudara hingga hari akhir.

“Ini waktunya kita bangkit, waktunya kita ciptakan kesejahteraan di Kota Surabaya, tentu dengan momentum Hari Raya Idul  Fitri ini,” ujarnya.

Oleh karena itu, ia juga sangat yakin apabila seluruh warga Surabaya bisa saling memaafkan dan bisa menghilangkan rasa  iri dan dengki serta menganggap semuanya saudara sampai akhir, maka Surabaya akan bisa menjadi kota yang baldatun toyyibatun warobbun ghafur. “Itulah cita-cita kita bersama dan saya yakin dengan kebersamaan ini pasti bisa diraiah,” pungkasnya. (*)