Sosialisasi Kebijakan Subsidi Listrik Tepat Sasaran Dan Mekanisme Pengaduan 2017

oleh
foto foto sosialisasi kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan mekanisme pengaduan 2017
foto sosialisasi kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan mekanisme pengaduan

Pelanggan Listrik Rumah Tangga Mampu (RTM) Tidak Lagi Disubsidi

Surabaya – BSO – Dihapusnya Subsidi secara bertahap selama tiga kali dalam setiap dua bulannya terhitung sejak awal januari 2017. Pelanggan listrik Rumah Tangga Mampu (RTM) 900 VA dinilai Pemerintah mampu akan dialihkan ke masyarakat yang tidak mampu atau miskin agar subsidi tepat sasaran.

“Masyarakat atau Rumah Tangga Mampu (RTM) tidak akan disubsidi lagi oleh Pemerintah Secara bertahap,” Kata Satya Zulfanitra Direktur Pembinaan Pengusahaan Ketenagalistrik Kementerian ESDM. Kamis (19/01/2017)

Satya mengatakan, Secara bertahap RTM ini mereka dalam setiap dua bulan mungkin ada kenaikan listrik yang harus dibayar nanti pada pertengahan tahun mereka akan membayar secara keekonomian Ini merupakan progam pemerintah dari beberapa tahun yang lalu, dan memang perintah akan memberikan subsidi pada masyarakat yang tidak mampu.

“Masyarakat mampu seperti dulu kan ada sampai 1300 sampai 2200 VA bisa membayar secara keekonomian ini disubsidikan pada warga yang kurang mampu,” Jelasnya. Pada wartawan usai sosialisasi kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan mekanisme pengaduan.

foto sosialisasi kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan mekanisme pengaduan 2017
foto sosialisasi kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan mekanisme pengaduan 2017

Satya Zulfanitra menjelaskan, Dengan adanya peraturan pemerintah ini penghapusan subsidi bagi RTM ini, Negara bisa menghemat sampai sekitar 22 Trilyun akan kembali ke negara dan masuk ke APBN yang akan digunakan untuk prioritas masyarakat yang belum mendapatkan pasokan listrik.

“Kan masih banyak desa-desa belum mendapatkan pasokan aliran listrik terutama di daerah Papua,NTT,dan Maluku, ini mencapai 70 persen semua akan kita arahkan kesana,” Jelasnya.

Untuk pendataan masyarakat tidak mampu. Satya mengungkapkan, PLN sudah melakukan pendataan pada warga tidak mampu dan ini sudah berjalan sejak bulan januari sampai maret pada tahun kemarin secara detail satu persatu para pelanggan PLN yang dicocokan dengan data TNP2K.

“Pendataan pelanggan tidak mampu ini sudah mencapai 4,1 juta pelanggan, Sedangkan yang sudah clear (didata) mencapai 3,9 Juta,” Ungkapnya.

Lanjut Satya menambahkan, Cuma ada 196.000 Ribu pelanggan PLN ini mungkin ditemukan mereka sudah pindah, atau mereka pindah ke 1300 VA ini datanya, jadi kalau seandainya itu terjadi kita akan membuka kesempatan untuk pengaduan, sesuai Peraturan Menteri ESDM Nomer 29 Tahun 2016 tentang Mekanisme Subsidi Tarif Tenaga Listrik Untuk Rumah Tangga.

“Artinya masyarakat yang merasa berhak dapat subsidi namun belum dapat maka mereka bisa mendaftar dengan mengisi formulir pengaduan di kelurahan atau di kecamatan,” Imbaunya.

foto sosialisasi kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan mekanisme pengaduan 2017
foto sosialisasi kebijakan subsidi listrik tepat sasaran dan mekanisme pengaduan 2017

sementara itu, Manager Senior Public Relation PT PLN, Agung Murdifi, mengatakan, subsidi listrik yang tepat sasaran sangat penting agar subsidi tersebut benar-benar dinikmati oleh penerima subsidi, bukan pelanggan yang seharusnya mampu malah mendapatkan subsidi listrik.

“PLN sendiri bahkan telah melakukan Coklit atau Pencocokan dan Penelitian terhadap rumah tangga tidak mampu yang berhak menerima subsidi listrik. Penelitian yang kita lakukan ke setiap rumah tangga tak mampu bahkan sampai harus melewati sungai, bukit, hutan, yang tak jarang memang menantang mau. Namun hal ini dilakukan agar subsidi listrik benar dan tepat ke yang berhak menerima subsidi.”katanya.

Ditempat yang sama, Manager Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Jawa Timur, Wisnu Yulianto mengatakan, sampai saat ini pelanggan 900VA di Jatim mencapai 3,8 juta orang, dan yang menerima subsidi hanya 12% atau sebesar 477.000 orang.

“Karena subsidi sudah dihapus maka, sisanya 88% dari jumlah 3,8 juta pelanggan tersebut, akan dialihkan di bulan Juni dengan penyesuaian tarif listrik.”ungkapnya. (irw)