Surabaya – Rapat evaluasi triwulan III dan persiapan triwulan IV digelar oleh Komisi D DPRD Kota Surabaya Rabu (13/11/2024) siang
Rapat bersama dinas pendidikan ini, juga membahas program makan bergizi gratis (MBG) yang akan dilaksanakan di kota Surabaya.
Akmarawita Kadir Ketua Komisi D DPRD Kota Surabaya mengatakan rapat ini sebenarnya membahas evaluasi triwulan serapan anggaran dari dinas pendidikan yang dirasa sangat penting.
“Karena berkaitan dengan makan bergizi gratis (MBG) yang akan di mulai di surabaya itu kita singgung juga,” ujar Akmarawita Kadir kepada wartawan ditemui usai rapat.
Ia menjelaskan bahwa pada intinya makan bergizi gratis masih berproses bahkan masih berkoordinasi dengan dinas pendidikan.
“Karena rencana anggarannya itu masuk ada di dinas pendidikan,” terang Akamarawita Kadir.
Secara teknis, pihaknya juga belum melihat jumlah penerima dari program makan bergizi gratis ini secara keseluruhan di kota Surabaya.
“Apakah hanya siswa SD atau SMP atau semuanya, itu kita belum tahu,” ungkap Akamarawita Kadir.
Namun demikian, ia mengungkapkan Dinas Pendidikan sekarang sedang menyiapkan data dan skema skema koordinasi hingga memilah milah pesanan yang muncul.
“Jika program makan bergizi gratis ini dilaksanakan di sekolah sekolah,” kata Akmarawita Kadir.
Pihaknya juga mendengar informasi nilai per / kotak untuk program makan bergizi gratis.
“Kalau enggak salah 15.000 ribu per/kotak,” kata Akmarawita Kadir.
Namun perlu diketahui juga menurut legislator dari fraksi partai Golkar terkadang anak anak itu suka makan jenis A atau B.
“Lah itu perlu ada variasi, tetapi tidak mengurangi gizi yang sudah ada,” tutur Akmarawita Kadir
Karena itu pihaknya juga akan terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan berkaitan dengan gizi.
“Jadi untuk gizinya itu harus standart,” imbuhnya.
Selain itu, pihaknya juga mendengar informasi dari Bapemdalitbang kemarin berkaitan dengan anggaran yang masih desas desus.
“Anggaran ini bukan dari keseluruhan APBD Kota Surabaya, tetapi 10 persen dari PAD,” kata Akmarawita Kadir.
Untuk itu, pihaknya juga menanyakan PAD mana yang akan diambil untuk penganggaran dan itu menurutnya juga masih belum jelas.
“Yang jelas APBD kabupaten / kota itu disumbang 10 persen dari PAD – nya dan itu akan kita telusuri terus,” tegas Akmarawita.
Jika memang mengambil dari PAD secara keseluruhan, menurut ia dirasa terlalu besar.
Bahkan jika melihat dari jumlah siswa SD dan SMP sekarang ini, ia menyebut kurang lebih ada 200 ribu-an
“SD 100 ribu-an dan SMP 100 ribu-an dan ini jumlahnya tidak sedikit,” kata Akmarawita Kadir.
Sementara itu, Yusuf Masruh Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya berharap program makan bergizi gratis di kota surabaya bisa berjalan.
“Karena kita sudah punya sistem dan model itu sudah kami laporkan ke komisi D,” ujarnya ditemui usai rapat
Sistem dan model, ia menjelaskan pertama nantinya anak sekolah ini juga mendapat edukasi dan tidak hanya emaknya saja
“Misalnya siapa yang bertanggung jawab masalah distribusi per kelas,” kata Yusuf Masruh
Kemudian lanjut ia siapa yang akan memimpin doa, siapa bertanggung jawab masalah kebersihan dan mengingatkan teman untuk cuci tangan
“Itu edukasi edukasi,” terang Yusuf Masruh
Untuk itu, ia berharap kedepannya selain makan bergizi gratis berjalan namun juga edukasi dan tanggung jawab.
“Itu untuk meminit sesama satu kelas itu berjalan,” katanya.
Terkait masalah anggaran pihaknya juga akan mengusulkan meskipun ketentuannya juga dari pemerintah pusat
“Kita hanya menunggu dan kita juga sudah menyiapkan sistem pola dan modelnya,” kata Yusuf Masruh.
Ia menyebut untuk penerima makan bergizi gratis untuk siswa SD dan SMP di kota Surabaya mencapai ribuan.
“Untuk SDN itu 250 ribu dan SMPN itu 111 ribu an,” pungkasnya. (irw)