Tanggapi Surabaya Tak Masuk Kategori Smart City, Ini Kata A Hermas Thony

oleh

Surabaya – Mendengar kabar Surabaya tidak masuk dalam kategori Smart City mendapat tanggapan dari DPRD Kota Surabaya

“Kami menanggapi itu dingin saja tidak terlalu terprovokasi yang seolah olah menempatkan Surabaya dibawah kota lain,” ujar A Hermas Thony Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya Senin (29/5/203)

Menurut politisi Partai Gerindra ini karena semangat membangun kota Surabaya ini untuk menjadikan yang lebih baik.

“Kita juga melaksanakan penuh kesadaran dan jiwa kedewasaan kota yang makin hari makin terasa,” kata A Hermas Thoni

Jika kemudian ada yang menilai Surabaya tidak masuk dalam kategori Smart city ini pihaknya tidak begitu risau.

“Bagi kami enggak begitu risau,” katanya A. Hermas Thoni.

Menurut ia, karena sebelum kota lain dapat kategori Smart city ini, bahwa Surabaya sudah leading pada fase pertama

“Melampaui dari kota kota lain dan itu  sudah bertahun tahun,” kata A Hermas Thoni

Bahkan, kata ia,  Surabaya mendapatkan berbagai macam penghargaan seperti kalpataru sampai lima kali.

“Dari penghargaan itu akhirnya kita menjadi makin sadar,” kata A Hermas Thoni

Bahwa penghargaan itu, menurut ia sebetulnya bukan satu satu target namun  penting sekarang adalah Surabaya memimpikan menjadikan kota dunia

“Ini yang harus kita gapai,” tutur A Hermas Thoni

Kalau ada tim penilaian oleh suatu kelompok yang seolah olah Surabaya tidak masuk dalam smart city, kata A Hermas Thony akan menjadi pertanyaan

“Saya pikir semua masyarakat kota di indonesia akan bertanya obyektifitas dari pihak yang menilai itu,” kata A Hermas  Thoni

“Kami kuatir begitu,” imbuhnya.

Penilaian smart city ini, menurut ia, justru tidak menjadikan legitimate  di mata masyarakat

“Kenapa begitu,” tanya A Hermas Thoni

Menurut ia, karena Surabaya setiap hari melayani tamu dari belahan seluruh Indonesia.

“Semua itu mengacu disini (Surabaya),” ungkap A Hermas Thony.

Jika Surabaya dijadikan rujukan dan dinilai underdog, kata ia, tentu akan mendapat peradilan dari mereka.

“Lah sekarang parameternya apa ?,” tanya A Hermas Thoni

Sehingga, perlu dipahami bahwa selama ini parameter Surabaya dikatakan sebagai kota yakni pertama variabel kecerdasan dan smart information

“Jadi saya pikir semua lingkungan berbasis pada informasi dan komunikasi,” kata A Hermas Thoni

Kedua ada smart branding, kata ia,  surabaya sudah melakukan smart branding dengan luar biasa.

“Buktinya banyak investasi yang masuk di Surabaya dan terus meningkat ,” ungkap A Hermas Thoni

Bahkan, pertumbuhan Surabaya di Jawa timur sebagai penyumbang melampaui daripada provinsi

Ketiga, smart ekonomi juga sama dari kegiatan mulai dari skala kecil sampai  besar berbasis aplikasi sudah dilakukan

“Itu sudah kita lakukan,” kata A Hermas Thoni

Bahkan, smart living, smart society hingga smart government, Surabaya juga sudah melakukan.

“Kapan orang lahir dan meninggal kita sudah tahu karena semua itu berbasis aplikasi,” ungkap A Hermas Thoni

Jika Surabaya tidak masuk dalam kategori Smart city, A Hermas Thony menganggap hal yang aneh.

Bahkan penilaian smart city, kata ia, tidak begitu menjadi hal yang penting dan jika  ada yang melihat itu karena faktor kepemimpinan yang menjadi ukuran.

“Kita selama dua dekade ditambah sekarang yang sudah berjalan di masa bu Risma dan pak Eri,” kata A Hermas Thoni

Meski demikian, pihaknya melihat ada dari trend grafik terus naik meningkat pada  demokrasiasi, pembangunan maupun partisipasi.

Dari sisi peran sektor privat swasta dirasa  juga terus meningkat terbukti dalam menggerakkan ekonomi pasca covid

“Ini adalah terjadi ada lonjakan luar biasa karena peran peran daripada mereka,” ungkap A Hermas Thoni

Kemudian partisipasi masyarakat dalam lingkungan sosial mulai ada kegiatan kegiatan seperti ada kader Surabaya hebat, masyarakat Madani dan lain sebagainya

“Ini sebagai bentuk partisipasi sosial masyarakat,” kata A Hermas Thoni

Peran kampus, dirasa juga sama berkontribusi untuk kota Surabaya baik di bidang teknologi, sosial, hukum dan lain sebagainya.

Soal infrastruktur berkaitan dengan parameter transportasi ini, Surabaya juga sudah menyiapkan itu

“Mulai dari penyediaan bus sebagai salah satu angkutan massal sudah kita siapkan dan berjalan,” kata A Hermas Thoni

Bahkan ada juga transportasi seperti Wira Wiri sebagai transportasi masyarakat kota yang sudah disiapkan

Soal pengelolaan air juga dirasa cukup bagus seperti ketersedian makin meningkat  bahkan ada rilis pekerjaan rehabilitasi pipa jaringan PDAM sampai sekian kilometer.

“Itu juga bagian dari peningkatan layanan air,” kata A Hermas Thoni

Soal energi juga sama sudah melakukan transformasi dari energi matahari dengan menggunakan solar

Bahkan sekarang sudah menyentuh tingkat  kesadaran kepada rumah tangga yang menggunakan tersebut.

“Baik untuk penerangan maupun kepentingan lain,” kata A Hermas Thoni

Lingkungan hidup juga sama yang baru  baru ini mendapatkan penghargaan dari pemerintah pusat

“Semuanya itu ditopang oleh teknologi informasi yang sudah memadai,” ungkap A Hermas Thoni

Maka itu, pihaknya juga ingin menyampaikan pesan kepada pemerintah pusat jangan langsung percaya terhadap hasil dari penilaian tim.

“Kita berharap ada penyampaian yang lebih bijak,” tutur A Hermas Thoni

Artinya, menurut ia, lebih bagus surabaya tidak masuk dalam kontestan konteks ini dan apabila dimasukan bakal surabaya lagi

“Lagi-lagi Surabaya, lagi lagi Surabaya,” kata A Hermas Thoni

Dengan demikian, kata ia, masyarakat kota  Surabaya tetap termotivasi dan jika cara penyampaian dengan kaget Surabaya tidak masuk smart city

“Ini seolah olah mengabaikan jerih payah kerja keras dari semua elemen masyarakat kota,” kata A Hermas Thoni.

Surabaya saat ini, ia menjelaskan, sedang meningkatkan speed untuk memasuki kota dunia

“kita bertranformasi untuk Surabaya menjadikan kota dunia,” tutup A Hermas  Thoni.   (irw)