Terkait Seekor Gajah Dumbo di KBS Meninggal, Pimpinan Dewan Angkat Bicara

oleh

Surabaya – Kematian seekor gajah di KBS Surabaya beberapa hari lalu menjadi perhatian masyarakat termasuk pimpinan DPRD Kota Surabaya.

Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya A Hermas Thony menyampaikan, prihatin atas kematian seekor gajah yang dijuluki dumbo tersebut bahkan menilai ada unsur kesengajaan dalam menutupi kematian dumbo.

“Binatang appendix I seperti gajah membutuhkan perlakuan yang tidak bisa disamakan dengan binatang lainnya. Bahkan pemindahan binatang appendix I juga membutuhkan izin Presiden,” ujar A Hermas Thony.

Ketika ada appendix I sakit, menurut politisi Gerindra ini, semestinya ada laporan, yang mana tersebut tidak dilakukan.

“Informasi yang beredar, dumbo sakit tidak dilaporkan, dumbo mati juga tidak dilaporkan, bahkan Bawas juga tidak mendengar dan setelah dumbo sakit BKSDA melakukan peninjauan juga tidak disampaikan,” kata AH Thony, Senin (20/12/2021).

Hal itu, ia menilai ada unsur kesengajaan oleh manajemen untuk menutupi terhadap sakitnya dumbo yang berujung kematian seekor gajah berumur 2 tahun 6 bulan tersebut.

“Artinya ada unsur kesengajaan dari manajemen atas sakitnya dumbo yang berujung kematian, ini suatu hal yang sangat fatal menurut kami,” terang A Hermas Thony sapaan akrab Thony

Terkait dana, lanjut ia, lantaran tahun 2022 pihaknya mengalokasikan anggaran untuk penyertaan modal KBS sekitar 10 Milyar, namun penambahan tersebut tidak diikuti semangat yang bagus.

“Saya yakin penambahan modal ini sudah diketahui manajemen, kemudian tiba-tiba ada binatang mati, artinya penambahan modal tersebut tidak diikuti spirit yang baik terkait keselamatan dan pengembangan yang bisa membuat KBS lebih bagus,”

Untuk itu, ia meminta kepada Komisi untuk melakukan hearing secepatnya terhadap kematian dumbo.

“Kita minta agar secepatnya, kalau bisa minggu ini Komisi melakukan hearing terhadap kematian dumbo,” pinta Thony.

Kendati demikian, pihaknya berharap kepada Pemerintah Kota Surabaya untuk memberikan perhatian lebih terhadap KBS, serta membenahi manajemen KBS yang dinilainya kurang lengkap.

“Kami hanya minta kepada Wali Kota punya atensi besar terhadap KBS, dan melakukan pembenahan terhadap manajemennya, mulai direkturnya sampai ke bawah untuk dilengkapi,” pungkas Thony yang juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya. (*)