Tidak Sesuai Usulan Rakercab, 31 PAC PDIP Kota Surabaya Tolak Hasil Konfercab

oleh

Surabaya – Rekomendasi DPP PDI Perjuangan dalam Konfercab DPC PDIP Surabaya menuai protes. Hal tersebut disuarakan oleh utusan Pengurus Anak Cabang (PAC) DPC PDI Perjuangan se-Surabaya.

Pasalnya, hasil Konfercab PDI Perjuangan langsung membacakan surat rekomendasi DPP dimana Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya yang dijabat oleh Whisnu Sakti Buana, digantikan oleh Adi Soetarwijono.

“Rekomendasi DPP PDI Perjuangan tidak sesuai dengan usulan dari hasil Rapat Kerja Cabang (Rakercab) beberapa waktu yang lalu di gedung Wanita jalan Kalibokor, Surabaya.” ujar Riswanto, Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Bulak.

Riswanto menjelaskan, saat ini 31 PAC PDIP se Surabaya sudah menandatangani penolakan hasil Konfercab PDIP di Empire Palace Minggu (07/07/19) yaitu, pergantian Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana diganti oleh Adi Soetarwijono.

Ia menerangkan, sesuai Peraturan Partai Nomor 28 Tahun 2019 tentang Konsodlidasi Partai dari hasil Rakernas beberapa bulan kemarin, pembentukan Pengurus ditingkat DPC, DPD, hingga DPP harus melalui usulan dari hasil Rakercab.

Riswanto menambahkan, usulan dari 31 PAC DPC PDIP Surabaya pada Rakercab 27 Juni kemarin, sepakat mengusulkan satu nama yaitu, Whisnu Sakti Buana.

“Tapi hasil yang dibacakan dalam Konfercab jadi berbeda, jelas kami kecewa. Oleh karena itu seluruh PAC menolak keras rekomendasi DPP PDI Perjuangan.

“tegas politisi PDI Perjuangan Kota Surabaya yang kembali terpilih menjadi wakil rakyat di DPRD Kota Surabaya dalam pemilu April lalu.

Ia dan utusan PAC lainnya memprotes hasil pembacaan yang disampaikan oleh DPP PDIP. Pasalnya, Hal tersebut melanggar aturan partai, oleh sebab itu kami (31 PAC) protes sebab nama yang kami usulan untuk Ketua Umum PDI Perjuangan Ibu Megawati Soekarnoputri, dan Ketua DPC PDIP Surabaya adalah Pak Whisnu Sakti Buana.

“31 PAC sudah menandatangani menolak hasil Konfercab, dan diserahkan langsung ke DPP PDIP.” tegasnya.

Riswanto yang juga anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya tersebut mengatakan, konferensi seyogyanya adalah musyawarah secara demokratis untuk mencapai kesepakatan yang dihasilkan dari konferensi sebelumnya, yaitu konfercab di gedung wanita Kali Bokor Surabaya sebelumnya.

“Bukan atas keputusan DPP, ini sih namanya sosialisasi saat Konfercab kemarin di Empire Palaca.” kata Riswanto.

Dirinya kembali menegaskan, perlu diingat saat pemilu bulan April lalu, dimana 31 PAC bergerak kerja keras sehingga hasil suara PDI Perjuangan sangat fantastis mengungguli suara partai-partai peserta pemilu lainnya.

Dibawah kepemimpinan Pak Whisnu Sakti Buana, tambah Riswanto, PDI Perjuangan di Surabaya sangat solid, untuk itu tidak ada alasan menggantikan pak Whisnu Sakti Buana. (irw)