Surabaya – Lomba Kampung Surabaya Hebat (KSH) Tahun 2023 dengan mengusung tema “Tuntas Kelola Sampah Dengan Penerapan Ekonomi Sirkular”, resmi dibuka. Kompetisi ini dibuka langsung Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam acara launching yang berlangsung di alun-alun Balai Pemuda Surabaya, Senin (10/7/2023).
Kegiatan launching juga diikuti Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Rini Indriyani. Hadir pula sejumlah pejabat pemerintah kota dan pimpinan beserta anggota DPRD Surabaya. Selain itu, kegiatan ini juga diikuti fasilitator lingkungan dari 31 kecamatan serta para stakeholder dan sponsor terkait yang terlibat dalam kompetisi ini.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, bahwa lomba Kampung Surabaya Hebat merupakan transformasi dari Green and Clean dan Surabaya Smart City. Selain itu, lomba Kampung Surabaya Hebat ini juga merupakan pengejawantahan dari Kader Surabaya Hebat (KSH).
“Jadi nanti Kampung Surabaya Hebat digabungkan dengan Kampung Madani. Karena itu nanti di setiap kelurahan ada koordinator terkait lingkungan, koordinator terkait tanah dan koordinator kesehatan. Yang masing-masing itu diangkat dari Kader Surabaya Hebat di setiap RW,” kata Wali Kota Eri Cahyadi.
Dengan demikian, Wali Kota Eri meyakini, hal itu akan menjadi sebuah kekuatan besar di Kota Surabaya. Harapannya, ke depan setiap RW di Surabaya dapat terbentuk sebuah Kampung Pancasila.
“Tapi kita mulai dari lingkungan dan kesehatan. Jadi nanti hasil akhir ini adalah bagaimana dalam lingkungan ada IPAL (Instalasi pengolahan air limbah). Jadi kalau siram-siram tanaman tidak perlu dari air PDAM,” ujarnya.
Tak hanya itu, Wali Kota Eri menyebut, hasil akhir yang diharapkan dari lomba Kampung Surabaya Hebat ini adalah mampu terwujudnya pemilahan sampah dari setiap rumah tangga. Pun demikian, terbentuk Bank Sampah di setiap lingkungan RW, kelurahan, hingga tingkat Kota Surabaya.
“Kemudian keempat digabungkan dengan Kampung Madani. Di sana adalah gerakan ekonominya meningkat dengan memanfaatkan sampah. Yang ini sudah kita lakukan, sekarang kita perbesar lagi,” paparnya.
Ia pun menjabarkan mekanisme lomba Kampung Surabaya Hebat tersebut. Dimana mekanisme penilaian lomba ini akan dilakukan secara bertahap. Dari sekitar 1.360 RW atau peserta, nanti akan dilakukan seleksi menjadi 750. Dari jumlah itu kemudian diseleksi kembali menjadi 500 peserta hingga 75 RW dan tiga besar.
“Pendaftaran mulai dilakukan, setelah itu nanti diberikan apresiasi berapa ratus ribu untuk bergerak. Sehingga saya sampaikan kampung yang ikut lomba Surabaya Hebat ini sekaligus akan dijadikan Kampung Madani,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya, Agus Hebi Djuniantoro menyampaikan, bahwa kompetisi Kampung Surabaya Hebat pada tahun 2023 diikuti sekitar 1.360 RW atau peserta. “Tahun 2023 ini Surabaya menggelar kompetisi lingkungan kembali. Dimana kompetisinya sekarang menjadi Kampung Surabaya Hebat, yang di tahun 2022 masih Surabaya Smart City,” kata Hebi.
Namun demikian, Hebi menerangkan, bahwa ada perbedaan Kampung Surabaya Hebat dengan Green and Clean dan Surabaya Smart City. Dimana kompetisi pada 2023 ini akan disinergikan dengan Kampung Madani. Bagaimana indikator-indikator penilaiannya juga berkaitan dengan Kampung Madani.
“Pertama adalah Hebat di lingkungan, bagaimana setiap RW itu bisa mengelola sampah. Kemudian hebat dalam hal ekonomi, dimana dalam menciptakan inovasi ekonomi menuju kemampuan finansial serta menurunkan angka keluarga miskin,” bebernya.
Selain itu, Hebi menyebut, indikator lain dalam penilaian lomba Kampung Surabaya Hebat adalah kesehatan. Dimana setiap kampung itu akan dinilai bagaimana upaya mereka dalam meningkatkan kualitas kesehatan. Seperti di antaranya, upaya dalam menurunkan angka stunting maupun TBC (Tuberkulosis).
Tak hanya itu, Hebi menyatakan bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) juga tidak luput masuk dalam indikator penilaian Kampung Surabaya Hebat. Bagaimana setiap kampung itu mampu menciptakan keguyuban antar warga. Demikian pula dalam menjalankan program-program Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya.
“Seperti program padat karya, Kampung Madani dan Siap Siaga Bencana Madagaskar,” ujarnya.
Kemudian, indikator penilaian lain adalah hebat dalam teknologi. Artinya, bagaimana kampung atau RW mampu menggunakan teknologi yang ada untuk mempermudah fasilitasi antara pemkot dengan warga. Demikian juga dalam menciptakan kemudahan-kemudahan berusaha dan interaksi.
Dari beberapa indikator tersebut, Hebi menambahkan, bahwa penilaian kompetisi Kampung Surabaya Hebat tahun 2023 ini bukan hanya dilakukan secara kualitatif tapi juga kuantitatif. Setiap kampung akan diukur sejauh mana peningkatan kondisi sebelum dan sesudah mengikuti kompetisi ini.
“Karena diharapkan kondisi kampung atau RW setelah mengikuti kompetisi ini, tetap menunjukkan kondisi terbaik dari semua segi sebagaimana tema Kampung Surabaya Hebat,” pungkasnya. (*)