Surabaya – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama pihak investor tengah menyempurnakan kontrak terkait rencana pembangunan kompleks eks Taman Hiburan Rakyat (THR) dan Taman Remaja Surabaya (TRS). Rencananya, kontrak pembangunan destinasi wisata di Jalan Kusuma Bangsa itu segera ditandatangani pada akhir Oktober 2023.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyebut, saat ini pemkot masih melakukan sejumlah perbaikan terkait dengan administrasi kontrak pembangunan kompleks eks THR-TRS dengan pihak investor.
“Jadi kemarin masih ada perbaikan – perbaikan, terkait dengan jumlah luasan dan ini insyaallah tetap tidak bergerak (berubah) dari Oktober 2023. Semoga di akhir Oktober ini sudah bisa tanda tangan (kontrak),” kata Wali Kota Eri Cahyadi, Selasa (24/10/2023).
Wali Kota Eri berharap, pembangunan kompleks eks THR-TRS bisa dimulai pada akhir Oktober 2023. Dengan begitu, ia juga berharap, destinasi wisata baru di Surabaya ini bisa launching pada tahun 2024.
“Pembangunan mulai Oktober (2023) sampai dengan tahun depan (2024) sudah bisa diresmikan,” ujar mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Wali Kota Eri menginginkan Surabaya bisa memiliki destinasi wisata keluarga dengan Harga Tiket Masuk (HTM) murah antara Rp 25-30 ribu. Nah, konsep wisata murah tersebut rencananya akan diimplementasikan ke wajah baru THR dan TRS.
“Karena saya bermimpi betul di Surabaya ini ada tempat wisata yang harganya (HTM) antara Rp 25 – 30 ribu paling maksimal. Tapi ada tempat plaza terbukanya, sehingga kita akan mengenang kembali waktu kecil dulu kalau waktunya menari pentas itu di Taman Remaja Surabaya,” bebernya.
Maka dari itu, Wali Kota Eri mengungkap, bahwa wajah baru kompleks eks THR-TRS nanti akan dibuat dengan suasana terbuka. Menurut dia, fungsi THR dan TRS nanti hampir sama sebelumnya, namun dengan suasana yang dikemas berbeda.
“Jadi kita buat taman remaja sekarang dengan suasana yang berbeda tapi fungsinya adalah sama. Bagaimana banyak ruang terbuka, anak-anak bisa menampilkan seni di sana dan juga ada tempat seperti museum terkait dengan tempatnya Srimulat dan macam-macam,” tuturnya.
Meski demikian, Wali Kota Eri kembali menyatakan bahwa HTM wisata baru THR-TRS nanti tidak lebih dari Rp 30 ribu. Nah, apabila di dalam kompleks wisata itu wisatawan ingin bermain dengan wahana, maka bisa membayar lagi.
“Nanti masuk ke dalam kalau ada permainan lainnya bisa bayar lagi, tapi jangan dibebankan di depan jadi orang ada pilihan. Misal orang tidak punya uang ingin menikmati suasana, ya sudah (bayar HTM). Tapi kalau dia ingin bermain, silahkan tapi bayar lagi,” pungkasnya. (*)